Dokumen Persyaratan Bisnis (BRD)

Dokumen Persyaratan Bisnis (BRD) untuk Kesuksesan Proyek Pengembangan Perangkat Lunak

Pengembangan perangkat lunak menjadi proses kompleks dan menantang bagi klien yang tidak familiar dengan aspek teknis proyek. Tantangan terbesar klien adalah memastikan perangkat lunak yang diterima sesuai dengan kebutuhan dan persyaratan bisnis. Di sinilah pentingnya keberadaan Dokumen Persyaratan Bisnis (BRD) untuk kesuksesan pengembangan perangkat lunak atau software

BRD merupakan dokumen komprehensif yang menguraikan detail kebutuhan dan persyaratan bisnis dalam proyek pengembangan perangkat lunak. Bisa dibilang BRD itu dokumen perjanjian resmi antara klien dan pihak pengembang. Umumnya BRD berisi informasi soal cakupan proyek, kebutuhan, timeline pengerjaan, laporan keuangan, dan perkiraan budget. Lebih spesifik, komponen dalam dokumen persyaratan bisnis (BRD) mencakup: 

  1. Persyaratan fungsional: Fitur dan fungsionalitas yang harus dimiliki perangkat lunak untuk memenuhi tujuan bisnis.
  2. Spesifikasi teknis: Persyaratan teknis perangkat lunak, termasuk persyaratan perangkat keras dan perangkat lunak, serta persyaratan integrasi apa pun.
  3. Tujuan bisnis: Tujuan dan target proyek, serta masalah bisnis yang ingin diselesaikan oleh perangkat lunak.
  4. Jadwal proyek: Jadwal proyek, termasuk tonggak dan batas waktu.

Manfaat penggunaan Dokumen Persyaratan Bisnis (BRD)

Mengutip pendapat I Six Sigma, bahwa setiap manajemen proyek perlu dokumen persyaratan bisnis (BRD) untuk kebutuhan target proyek. Alasannya karena dokumen itu akan menjelaskan solusi paling efektif untuk setiap fungsi proses dalam proyek. Disamping berfungsi untuk membedakan solusi bisnis dan solusi teknis proyek, BRD punya manfaat lain, seperti:

  1. Komunikasi lebih baik: BRD berfungsi untuk memastikan bahwa klien dan pihak pengembang memahami lingkup dan persyaratan proyek.
  2. Risiko lebih rendah: Dengan menentukan cakupan proyek dan persyaratan sejak awal, tim pengembangan bisa mengidentifikasi risiko dan masalah potensial sejak dini, mengurangi kemungkinan keterlambatan atau revisi yang mahal.
  3. Manajemen proyek lebih baik: BRD memastikan proyek berjalan sesuai rencana dan memenuhi kebutuhan serta persyaratan klien.
  4. Perangkat lunak lebih baik: Pengembangan perangkat lunak bisa berjalan efektif sesuai kebutuhan dan persyaratan dari klien sejak awal, jadi meminimalisir revisi atau perubahan yang menambah cost.

Cara Membuat BRD

Membuat BRD mungkin tampak seperti tugas yang menakutkan, tetapi hal ini penting untuk memastikan kesuksesan proyek pengembangan perangkat lunak. Berikut adalah beberapa langkah yang harus diikuti saat membuat BRD:

  1. Kumpulkan persyaratan. Lakukan identifikasi kebutuhan klien, dan persyaratan bisnis yang mereka mau dalam proyek pengembangan perangkat lunak.
  2. Tentukan cakupan proyek, termasuk fitur dan fungsionalitas yang harus ada dalam perangkat lunak.
  3. Tetapkan tujuan dan target proyek, serta batasan atau keterbatasan apa pun.
  4. Buat jadwal, termasuk tonggak dan batas waktu
  5. Tinjau dan revisi. Tinjau BRD dengan klien dan tim pengembangan, dan revisi jika diperlukan untuk memastikan bahwa dokumen tersebut mencerminkan kebutuhan dan persyaratan klien dengan akurat.

Sebagai kesimpulan, Dokumen Persyaratan Bisnis (BRD) adalah dokumen penting untuk proyek pengembangan perangkat lunak. Ini menguraikan kebutuhan dan persyaratan bisnis untuk perangkat lunak, memastikan bahwa tim pengembangan memahami kebutuhan dan persyaratan klien. 

BRD menjadikan komunikasi antara klien dan pihak pengembang berjalan lebih baik, minim resiko, pengembangan perangkat lunak efektif. Jika Anda adalah klien potensial yang berniat mengembangkan aplikasi perangkat lunak, Kami sarankan Anda menghubungi tim pengembang kami untuk diskusi lebih lanjut tentang bagaimana BRD bisa menguntungkan bisnis Anda.

Pengembangan Perangkat Lunak Bebas Rugi Hindari dengan Tips Ini

Pengembangan Perangkat Lunak Bebas Rugi? Hindari dengan Tips Ini

Pengembangan perangkat lunak menjadi peran kunci dalam menjalankan bisnis, utamanya di era digital. Pengembangan perangkat lunak yang sejalan dengan kebutuhan bisnis bisa mengoptimasi proses, peningkatan efisiensi, dan memberi layanan atau solusi lebih baik ke pelanggan. Sayangnya, perencanaan kurang matang bisa menjadikan investasi pengembangan perangkat lunak beresiko tinggi, bahkan merugi.

Agar investasi pengembangan perangkat lunak berjalan optimal dan gak merugi, cobalah ikuti beberapa tips berikut ini:  

Pastikan Produk Menjawab Kebutuhan Bisnis Anda

Sebelum pengadaan perangkat lunak, pastikan bahwa produk yang akan Anda kembangkan itu benar-benar menjawab kebutuhan bisnis. Jangan sampai proyek pengembangan produk tadi hanya menghabiskan biaya besar tanpa manfaat yang jelas. Disini, Anda bisa menggunakan pendekatan design sprint dan MVP (Minimum Viable Product) untuk memvalidasi ide-ide sebelum melanjutkan ke tahap yang lebih kompleks.

Buat Daftar Fitur dan Tujuannya

Setelah Anda yakin bahwa perangkat lunak yang akan dikembangkan tadi sejalan dengan kebutuhan bisnis, mulailah untuk membuat daftar fitur. Tujuannya untuk menjelaskan fungsi masing-masing fitur secara jelas dan terperinci. Langkah ini membantu Anda dan pihak vendor agar punya pemahaman sama tentang apa yang harus dicapai. 

Pilih Vendor yang Memahami Bisnis Anda

Pemilihan vendor adalah kunci dari pengembangan sebuah perangkat lunak. Pastikan pilih vendor yang memahami betul kebutuhan bisnis Anda. Gak perlu terburu-buru dalam memilih vendor. Sebaliknya, luangkan waktu untuk memahami sejauh mana pengalaman mereka dalam pengembangan produk serupa.

Buat Perjanjian yang Jelas

Setelah memilih vendor yang tepat, saatnya Anda buat perjanjian secara jelas. Dalam hal ini, proyek charter menjadi alat yang sangat berguna. Perjanjian harus mencakup spesifikasi sistem secara rinci, jangka waktu pengerjaan, tim yang terlibat, ruang lingkup pekerjaan, daftar deliverables, jangka waktu dan ruang lingkup garansi, masa pemeliharaan, biaya, dan jadwal pembayaran.

Bersikap Proaktif Selama Pengembangan

Setelah pekerjaan dimulai, tetaplah bersikap proaktif. Mintalah laporan perkembangan secara berkala dan berikan koreksi jika ada yang tidak sesuai dengan rencana. Pastikan komunikasi tim Anda dengan vendor berjalan lancar.

Gunakan Dokumen Proyek Charter

Jika terjadi masalah atau perbedaan pendapat selama proses pengembangan, Anda dapat merujuk ke dokumen proyek charter. Ini akan membantu menyelesaikan masalah dan menjaga proyek tetap berada di jalur yang benar.

Pemenuhan Terhadap Timeline dan Deliverables

Pastikan vendor mematuhi jangka waktu sesuai kesepakatan di awal. Selain itu, jangan terlewat untuk memberikan semua deliverables sesuai ketentuan yang tertulis dalam perjanjian. Hal ini sangat penting guna menjaga proyek tetap berjalan dengan lancar.

Transfer Pengetahuan

Pada akhir proyek, pastikan vendor memberikan transfer pengetahuan yang memadai untuk pemeliharaan sistem dan pengembangan berkelanjutan. Ini akan memastikan bahwa tim Anda bisa merawat dan mengembangkan produk di masa depan.

Pertimbangkan Pengembangan Berbasis SCRUM

Jika Anda menginginkan pendekatan pengembangan yang lebih minim risiko, pertimbangkan untuk menggunakan pendekatan berbasis SCRUM. Ini memungkinkan pengembangan produk secara incremental dan lebih mudah beradaptasi dengan kebutuhan bisnis yang berubah.

Jika Anda berniat melakukan pengembangan produk menggunakan pendekatan SCRUM, maka penting bagi Anda untuk mencari vendor berpengalaman dalam hal sama. Dengan mengikuti tips di atas, Anda bisa memastikan bahwa pengadaan pengembangan perangkat lunak berjalan dengan lancar, memberikan nilai yang diharapkan, dan menghindari kerugian yang tidak perlu. Kelihaian dalam perencanaan dan kerjasama baik dengan vendor adalah kunci keberhasilan Anda.