Panduan Praktis memaksimalkan potensi ChatGPT

Panduan Praktis memaksimalkan potensi ChatGPT

Sejak pertama kemunculannya, ChatGPT menjadi platform chatbot gratis berbasis teknologi AI paling populer. Meski berteknologi canggih, pengguna perlu tahu beberapa strategi agar penggunaannya lebih optimal. Artikel ini akan membahas beberapa tips dan trik untuk memaksimalkan teknologi dari ChatGPT. 

Berbicara dengan empati

Saat berinteraksi dengan ChatGPT, buatlah percakapan seolah-olah kamu berbicara dengan manusia. Jangan ragu untuk menuliskan perintah atau permintaan lebih rinci jika diperlukan. Konteks tambahan juga akan membantu ChatGPT merespons lebih relevan.

Batasan data hingga tahun 2021

ChatGPT menggunakan data hingga tahun 2021. Penting untuk diingat bahwa mesin ini mungkin tidak punya informasi terkini. Jadi, saat mencari berita atau informasi terbaru, pastikan kamu memverifikasi juga dari sumber lain.

Memiliki kemampuan serbaguna

ChatGPT bukan hanya sekadar asisten percakapan. Kamu bisa memanfaatkannya untuk berbagai keperluan, termasuk:

  1. Menulis konten: ChatGPT bisa membantumu untuk membuat artikel, email, bahkan kode pemrograman. Cukup berikan petunjuk dan panduan yang jelas.
  2. Format kustom: Kamu bisa meminta ChatGPT untuk menghasilkan teks dalam format tertentu, seperti Markdown, tabel, JSON, atau bahkan berbagai bahasa pemrograman. Ini memungkinkan kamu untuk mengotomatisasi tugas-tugas tertentu.
  3. Menggunakan informasi acuan: Kamu bisa memberikan informasi atau referensi tambahan kepada ChatGPT sebagai panduan dalam menjalankan tugas. Ini akan membantu mesin untuk memahami konteks tugas yang kamu berikan.

Kendalikan tone dan mood

Salah satu fitur unik ChatGPT adalah kemampuannya untuk menghasilkan teks dengan berbagai nada dan suasana hati. Kamu dapat menginstruksikan ChatGPT untuk menghasilkan teks dengan tone yang sesuai baik formal, santai, atau bersemangat. Ini akan membuat teks yang dihasilkan terasa lebih alami dan sesuai dengan tujuan kamu.

Dengan memahami dan mengimplementasikan panduan tadi, kamu dapat mengambil manfaat penuh dari ChatGPT. Teruslah berlatih dan eksperimen dengan mesin ini. Kamu akan menyadari jika ChatGPT adalah mitra yang berguna untuk meningkatkan produktivitas dan komunikasi di era digital. 

Native App Development VS Multi Platform App Development

Multi Platform App Development, Kelebihan dan Momen Terbaik Menggunakannya

Istilah Multiplatform app development merujuk pada proses pembuatan atau pengembangan aplikasi perangkat lunak yang mana aplikasi dapat dijalankan pada beberapa platform yang berbeda hanya dengan menggunakan satu source code. Beberapa alat yang digunakan untuk multiplatform app development yaitu React Native, Xamarin, Flutter.

Pengembangan aplikasi dengan metode ini sangat menghemat waktu dan biaya, karena hanya dengan sekali proses pengembangan, dapat menghasilkan aplikasi yang bisa dijalankan pada banyak platform. Namun penting juga untuk diperhatikan bahwa memberikan kualitas terbaik dengan metode ini menjadi cukup sulit dan rumit. Dikarenakan pengembang harus memastikan kualitas aplikasi di setiap platform. Belum lagi pengembang juga harus memperhatikan batasan tiap platform ketika melakukan kustomisasi pada aplikasi.

Kelebihan Multi Platform App Development

  • Biaya lebih murah

Karena proses pengembangan cukup sekali, maka biayanya lebih murah. Berbeda dengan aplikasi native yang butuh biaya untuk pengembangan app di setiap platform.

  • Waktu pengembangan lebih cepat

Cukup membuat satu source code dengan satu bahasa pemrograman, Kita bisa mengembangkan aplikasi untuk berbagai platform. 

  • Proses maintenance lebih mudah 

Karena pengembangan multi platform app hanya punya satu sumber source code, maka pengembang fokus melakukan pemeliharaan hanya di satu sumber source code tadi.  Continue Reading

Native App Development VS Multi Platform App Development

Native App Development, Apa Kelebihan dan Kapan Harus Menggunakannya?

Di awal pengembangan software, fokusnya terbatas pada satu platform tertentu. Software yang dikembangkan untuk platform Windows misalnya, tidak bisa beroperasi pada platform Mac OS. Pengembangan software di awal-awal ini umumnya disebut native app development

Hingga saat ini, bermunculan berbagai jenis platform. Seperti di komputer ada Windows buatan Microsoft, dan Mac OS milik Apple. Sementara di platform mobile, ada Android dari Google, dan IOS buatan Apple. Belum lagi platform aplikasi website yang biasa dijalankan lewat beberapa browser. 

Munculnya berbagai jenis platform tadi menjadikan cara baru pengembangan software yang sekarang dikenal dengan istilah multi platform app development. Jadi, pengembangan software hanya dilakukan sekali, dan hasilnya bisa dijalankan di berbagai platform. Jika Kamu termasuk pengembang software, maka pemilihan antara native app dengan multi platform app menjadi hal yang sangat penting. Artikel ini akan menjabarkan antara keduanya. Termasuk perbedaan native app dengan multi platform app development.

Apa itu Native App Development?

Diartikan sebagai pengembangan aplikasi perangkat lunak yang beroperasi pada perangkat dan platform tertentu. Anda bisa membuat aplikasi secara native untuk desktop, smart watch, smart TV, dan sebagainya. Pengembangan aplikasi menggunakan bahasa pemrograman dan alat yang khusus pada satu platform tertentu. Contohnya, android dibuat dengan bahasa Java atau Kotlin, dan bahasa Objective-C atau Swift untuk IOS.

Kelebihan Native App Development

  • Performa yang mumpuni

Aplikasi yang dibuat bisa berinteraksi langsung dengan API native tanpa perlu perantara seperti plugin. Hal ini memungkinkan aplikasinya bisa mengakses keseluruhan fitur pada platform dan kemampuan perangkat sehingga kinerjanya menjadi optimal.

  • Konsistensi UI UX

Tampilan aplikasi dirancang sesuai dengan pedoman desain yang sudah ditentukan. Ini menjadikan pengembang aplikasi bisa mengoptimalkan tampilan agar sesuai dengan kebiasaan user platform tersebut.

  • Dukungan App Store 

Aplikasi native lebih mudah dipublikasikan karena fitur yang ada pada toko aplikasi (app store) memudahkan pengembang untuk bisa menjangkau audiens lebih banyak.

  • Keamanan lebih baik

Karena aplikasi native bisa mengakses keseluruhan fitur pada platform, maka aplikasi dapat mengakses semua fitur keamanan dan enkripsi yang disediakan platform.

  • Akses langsung ke fitur-fitur baru

Aplikasi native bisa mengakses langsung pembaruan fitur pada platform. Hal ini berbeda dengan multiplatform app development yang harus menunggu perantara seperti plugin untuk bisa mengakses pembaruan pada platform.

Meski punya beberapa kelebihan seperti yang disebut tadi, aplikasi native juga ada kekurangan. Aplikasinya hanya bisa dijalankan di satu platform. Jadi, jika mau mengembangkan aplikasi ke platform lain diperlukan biaya lagi. Hal ini yang menjadikan biaya pengembangan aplikasi native lebih mahal.

Pengembangan aplikasi native biasanya dilakukan dalam skenario tertentu, juga sesuai kebutuhan dan tujuannya. Lalu, kapan saat yang tepat melakukan pengembangan aplikasi native? Berikut dua kondisi yang Kami rekomendasikan:

Pertama, jika aplikasi butuh performa dan pengalaman pengguna yang baik. Anda bisa memaksimalkan akses keseluruhan fitur dan kemampuan platform. Kedua, jika aplikasi menggunakan fitur khusus seperti akses lokasi, kamera, notifikasi, dan lainnya. Aplikasi native bisa menyajikan berbagai fitur tadi lebih baik dan maksimal.

Memahami Semantik HTML Memperkuat Struktur dan Makna Konten

Memahami Semantik HTML: Memperkuat Struktur dan Makna Konten

Sebelum membangun situs web, penting bagi developer untuk memahami dan menerapkan semantik HTML dengan baik. HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahasa markup yang digunakan untuk membangun struktur dan menandai konten sebuah halaman web. Sementara semantik HTML diartikan sebagai kesesuaian penggunaan tag HTML dengan makna dan fungsi konten yang akan disampaikan. Artikel ini akan mendeskripsikan pentingnya semantik HTML, dan bagaimana menerapkannya secara efektif.

Mengapa Semantik HTML Penting?

  1. Aksesibilitas : Semantik HTML membantu meningkatkan aksesibilitas situs web. Penggunaan tag yang sesuai akan mempermudah user disabilitas atau dengan bantuan teknologi asistif, untuk memahami konten dan berinteraksi dengan situs web.
  2. SEO (Search Engine Optimization) : Search engines seperti Google menggunakan struktur HTML dan semantik untuk memahami konten sebuah halaman. Dengan menerapkan semantik yang benar, kita dapat membantu mesin pencari memahami dan mengindeks konten dengan lebih baik, sehingga meningkatkan kemungkinan penampilan situs web pada hasil pencarian.
  3. Mudah Dipelihara : Tag yang sesuai dan punya makna jelas akan mempermudah proses pembaruan sekaligus maintenance web di masa depan. Semantik yang baik membuat kode HTML lebih mudah dibaca dan dipahami oleh pengembang lain yang mungkin terlibat dalam pengembangan situs web.

Prinsip Semantik HTML

A. Gunakan Tag yang Sesuai

Pilih tag HTML yang tepat untuk mengelompokkan dan memberikan makna pada konten. Misalnya, gunakan tag <header> untuk bagian kepala situs, <nav> untuk navigasi, <main> untuk konten utama, <article> untuk artikel, <section> untuk bagian-bagian yang terkait, dan sebagainya.

B. Gunakan Heading Secara Berurutan

Penggunaan tag heading (<h1> hingga <h6>) harus dilakukan secara berurutan sesuai dengan tingkat hierarki informasi. Tag <h1> digunakan untuk judul utama halaman, <h2> untuk subjudul, dan seterusnya.

C. Jangan Gunakan Tag Hanya untuk Tampilan:

Hindari penggunaan tag semantik hanya untuk tujuan tampilan atau styling. Gunakan tag yang tepat untuk memberikan makna pada konten, menggunakan CSS untuk mengatur tampilan dan gaya visual.

D. Gunakan Atribut alt untuk Gambar

Ketika menyertakan gambar, gunakan atribut alt untuk memberikan deskripsi alternatif tentang gambar tersebut. Ini membantu pengguna yang tidak dapat melihat gambar, serta membantu dalam optimasi mesin pencari.

Contoh implementasi semantik HTML

semantik HTML

Pada contoh disamping, penulis menggunakan tag-tag semantik HTML seperti <header>, <nav>, <main>, <section>, <article>, dan <footer> untuk memberikan makna pada struktur konten. Penggunaan tag heading (<h1>, <h2>) juga diatur secara berurutan untuk hierarki judul.

Dengan menerapkan semantik HTML yang tepat, kita dapat memperkuat struktur dan makna konten pada situs web kita, meningkatkan aksesibilitas, SEO, dan kemudahan pemeliharaan. Semoga artikel ini membantu Anda memahami pentingnya semantik HTML dan menerapkannya dengan baik dalam pengembangan situs web.

Apa saja tag yang tersedia pada Semantik HTML?

Dalam semantik HTML, terdapat sejumlah tag yang dirancang khusus untuk memberikan makna dan struktur pada konten dalam halaman web. Berikut adalah penjelasan mengenai beberapa tag semantik HTML yang umum digunakan:

  1. <header>: Tag ini digunakan untuk mengelompokkan elemen yang berada di bagian kepala (header) halaman, seperti judul, logo, dan navigasi.

  2. <nav>: Tag ini digunakan untuk mengelompokkan elemen navigasi, seperti menu atau tautan navigasi

  3. <main>: Tag ini digunakan untuk mengelompokkan konten utama halaman. Biasanya hanya terdapat satu elemen <main> dalam satu halaman.

  4. <section>: Tag ini digunakan untuk mengelompokkan konten yang terkait atau memiliki topik yang sama. Sebaiknya digunakan untuk mengorganisir konten dalam bagian yang jelas dan berarti.

  5. <article>: Tag ini digunakan untuk mengelompokkan konten yang merupakan artikel atau bagian mandiri dengan informasi yang bermakna secara independen.

  6. <aside>: Tag ini digunakan untuk mengelompokkan konten yang terkait tetapi tidak menjadi bagian utama dari halaman. Biasanya digunakan untuk elemen samping, seperti kolom sisi atau kotak info tambahan.

  7. <footer>: Tag ini digunakan untuk mengelompokkan elemen yang berada di bagian bawah (footer) halaman, seperti informasi hak cipta, tautan ke halaman terkait, atau informasi kontak.

  8. <h1> hingga <h6>: Tag-tag ini digunakan untuk menandai judul atau subjudul halaman. <h1> adalah judul utama, sedangkan <h2> hingga <h6> adalah subjudul dengan tingkat hierarki yang lebih rendah

  9. <figure> dan <figcaption>: Digunakan untuk mengelompokkan gambar atau media lainnya dengan deskripsi atau keterangan yang terkait.

  10. <time>: Tag ini digunakan untuk menandai waktu atau tanggal tertentu dalam konten, seperti tanggal publikasi artikel.

Ini hanya beberapa contoh tag semantik HTML yang sering digunakan. Selain itu, terdapat juga tag lain seperti <address>, <blockquote>, <cite>, <mark>, <code>, dan masih banyak lagi. Penting untuk memahami dan menggunakan tag semantik dengan benar untuk memperkuat struktur dan makna konten dalam halaman web.

QRIS Cross-Border, sistem pembayaran digital global

QRIS Cross-Border: Senjata Indonesia untuk Melawan Dominasi USD

Globalisasi dunia menjadikan tantangan ekonomi dan perdagangan di berbagai negara semakin kompleks. Masalah yang timbul misalnya dominasi mata uang USD untuk transaksi lintas negara. Kabar baiknya, inovasi teknologi baru memungkinkan negara-negara berkembang seperti Indonesia untuk bisa melawan dominasi mata uang tadi. 

Teknologi QRIS contohnya. Sistem pembayaran digital cross-border yang berdampak pada perkembangan ekonomi inklusif dan berkelanjutan. QRIS cross-border merupakan kombinasi standar kode QR pemerintah Indonesia untuk pembayaran elektronik dalam negeri, dengan transaksi lintas negara. Sehingga ini akan mengurangi ketergantungan Indonesia pada mata uang USD dalam perdagangan internasional. 

QRIS cross-border punya peranan signifikan. Selain melawan dominasi USD, dia juga menguatkan stabilitas ekonomi negara. Caranya yaitu dengan mengurangi risiko fluktuasi mata uang yang dapat mempengaruhi ekonomi secara keseluruhan. Berkurangnya fluktuasi mata uang mendorong percepatan inklusi keuangan.  Sehingga pelaku UMKM berpeluang terlibat dalam perdagangan internasional dengan mudah dan terjangkau. Ini berarti, Indonesia pun bisa menjadi salah satu pemain global karena jangkauan pasar yang mendunia. 

Vascomm, satu diantara penyedia layanan IT solution yang berpengalaman dalam pengembangan sistem QRIS cross-border untuk sektor perbankan. Sebagai IT software solution for business, Vascomm berkolaborasi dengan berbagai klien dalam pengembangan sistem aplikasi untuk memenuhi kebutuhan digitalisasi bisnis mereka. Seperti pengembangan sistem pembayaran digital melalui mobile banking, internet banking, dompet digital, dan QRIS cross-border berstandar internasional. 

Sistem QRIS cross-border yang Vascomm kembangkan bisa terintegrasi dengan platform pembayaran yang sudah ada, seperti e-wallet, aplikasi perbankan, dan sistem transaksi elektronik lain. Menariknya, Vascomm juga punya pelayanan on demand services. Sehingga klien bisa menambah atau menghapus fitur sesuai kebutuhan bisnis mereka, melakukan analisa data, dan menyediakan pelaporan transaksi yang disesuaikan. 

Untuk memastikan kelancaran operasional sistem, Vascomm biasanya memberikan layanan tambahan seperti dukungan teknis dan pemeliharaan komprehensif. Tim Vascomm juga akan memberikan jaminan utama terhadap keamanan data dan privasi pelanggan dengan menerapkan protokol terstandarisasi global. Dari sisi tampilan, tim UI Vascomm berfokus pada pengalaman intuitif, dan kenyamanan user saat menggunakan aplikasi.  

Berbekal pengalaman menangani berbagai proyek lintas sektor bisnis, Vascomm percaya bisa menjadi bagian dari mitra bisnis Anda dalam pengembangan QRIS cross-border dan solusi digitalisasi bisnis lain. Mari bersama-sama menghadirkan perubahan positif dan menjadi bagian dalam perdagangan dunia. Untuk konsultasi atau mempelajari profil lengkap Vascomm, termasuk daftar proyek pengembangan aplikasi digital yang diselesaikan, silahkan beralih ke laman vascomm.co.id

Peran System Analyst dalam Proyek IT

Peran System Analyst dalam Proyek IT

Keberhasilan pengembangan proyek IT tak terlepas dari peran seorang System Analyst (SA). Secara general, SA bertanggung jawab menganalisa kebutuhan bisnis dan merancang sistem tepat guna sejalan dengan kebutuhan klien. Apa saja peran dan tanggung jawab System Analyst dalam proyek IT? Yuk, simak artikel ini lebih lanjut!

Requirement Gathering dan Analisis Kebutuhan

Requirement Gathering menjadi proses awal sebelum pengembangan proyek IT. Dia berupa tindakan identifikasi, mengumpulkan, dan mencatat kebutuhan pengguna, tujuan dan sistem yang diinginkan dalam sebuah proyek pengembangan proyek IT.

Perancangan Sistem

System Analyst mengidentifikasi kebutuhan dan membuat solusi sistem yang tepat untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Di tahap ini SA merancang spesifikasi fungsional dan non-fungsional sistem, mencakup arsitektur, fitur, alur kerja, dan antarmuka pengguna. Pemodelan proses bisnis, diagram alir data, dan mungkin pembuatan prototipe adalah beberapa komponen penting dalam perancangan proyek IT.

Koordinasi Tim

System Analyst berperan sebagai penghubung antara tim pengembang dengan stakeholder. Sebagai penghubung, SA membantu meningkatkan pemahaman antara pengguna dan pengembang dengan menyampaikan persyaratan dan kebutuhan yang jelas kepada tim pengembang.

Support pasca development

System Analyst biasanya akan terlibat dalam training end user  serta support pasca implementasi sistem. Tujuanya untuk  memastikan pengguna memahami cara menggunakan system, menangani masalah, dan bekerja sama dengan tim pengembang/tim terkait dari permasalahan yang timbul.

Dari penjelasan tadi, Kita bisa simpulkan bahwa SA memainkan peran penting yang menghubungkan kebutuhan bisnis dengan implementasi teknologi di setiap tahapan proyek. Mereka juga memastikan bahwa sistem yang sudah dibangun itu sudah memenuhi kebutuhan bisnis, bisa berfungsi dengan baik, dan memberikan best value untuk stakeholder terkait.

Bahaya Race Condition, Bisa Sebabkan Kerugian Finansial Fatal

Bahaya Race Condition, Bisa Sebabkan Kerugian Finansial Fatal

Perhatikan contoh kasus ini!

Tritan memiliki aplikasi web toko online yang menjual produk elektronik. Terpantau, ada 3 buyer sedang mengakses halaman produk yang sama secara bersamaan.

  1. Buyer 1 lihat stok produk smart TV merek xyz ada 10
  2. Buyer 2 lihat stok produk smart TV merek xyz ada 10
  3. Buyer 3 lihat stok produk smart TV merek xyz ada 10

Nah, ketiga buyer tadi mengklik tombol ‘Beli’ di saat yang sama. Jika ketiga permintaan itu dikirim ke server secara bersamaan, kemungkinan buruk apa yang akan terjadi, dan bagaimana cara mengatasinya? Lanjutkan membaca! Setelah kejadian klik tombol ‘Beli’ bersamaan, kemungkinan urutan kejadian yang muncul bisa jadi:

  1. Buyer 1 – server mengurangi stok produk smart TV merek xyz jadi 9
  2. Buyer 2 – server mengurangi stok produk smart TV merek xyz jadi 9
  3. Buyer 3 – server mengurangi stok produk smart TV merek xyz jadi 9

Setelah ketiga permintaan diproses, stok produk smart TV merek xyz tetap menjadi 9. Kondisi ini terjadi karena ketiga permintaan tadi saling bersaing untuk mengurangi stok tanpa melihat jika tindakan satu buyer bisa mempengaruhi aksi buyer lainnya. Kondisi yang terjadi pada kasus tadi dikenal dengan istilah Race Condition. Dalam konteks aplikasi backend, #racecondition muncul jika perilaku atau hasil dari aplikasi tergantung pada waktu / urutan kejadian. Pada aplikasi backend, race condition bisa menjadi masalah serius seperti:

  1. Korupsi data
  2. Inkonsistensi, dan
  3. Kesalahan lain yang bisa berdampak buruk pada fungsionalitas dan performa aplikasi

Dalam konteks transaksi finansial, masalah konsistensi data akibat race condition akan sangat berbahaya. Bahkan, bisa menyebabkan kerugian finansial yang serius. Contoh kasus sederhana, meski sudah melakukan 5 kali transaksi, saldo nasabah hanya berkurang Rp 10.000, padahal harusnya berkurang Rp 50.000.

Berdasarkan kasus itu, Kita simpulkan bahwa perjalanan saldo pada column balance_before dan balance_after mengalami kekacauan. Jadi saldo tidak bergerak sebagaimana mestinya. Penyebabnya karena transaksi terjadi nyaris bersamaan. Sehingga transaksi berikutnya muncul sebelum transaksi sebelumnya menyelesaikan proses update current_balance.

Apa yang bisa tim IT developer lakukan untuk menyelesaikan persoalan tadi?
Pessimistic Locking pada JPA menjadi salah satu solusi yang bisa dipakai untuk mengatasi masalah race condition.

Deleloper backend bisa mengaplikasikan mekanisme sinkronisasi seperti penguncian (locking) atau transaksi atomik. Dengan menerapkan mekanisme sinkronisasi yang tepat, kita dapat menghindari race condition dan memastikan integritas data dalam aplikasi backend. Seperti apa simulasi penerapan Pessimistic Locking pada JPA? Simak pembahasannya pada artikel lain.

Auhor: Herry Pramono

Membangun kolaborasi efektif antara QA dan Developer

Membangun kolaborasi efektif antara QA dan Developer

Tahukah Kamu, suksesnya pengembangan perangkat lunak itu kuncinya pada tim Quality Assurance dan developer? Kok hanya dua tim itu yang disebut? Begini penjelasannya. 

Developer bertanggung jawab untuk merancang, mengembangkan dan menguji code sistem aplikasi. Sementara tugas tim QA memastikan standar kualitas aplikasi yang sudah dibuat oleh developer.  

Nah, sekarang coba bayangkan jika kedua divisi tadi tak punya hubungan harmonis alias kolaborasinya tidak berjalan efektif! Pengembangan aplikasi pasti akan mengalami kerugian, diantaranya:

Kualitas produk menurun

Tim QA seringkali dianggap lawan karena pekerjaannya yang suka mencari-cari kesalahan developer. Anggapan tadi tentu tidak benar ya. Sesuai job desk, tim QA bertanggung jawab untuk menguji dan memastikan software sudah memenuhi standar kualitas yang ditetapkan, sebelum diserahkan ke user. Tanpa kolaborasi yang baik, software aplikasi mungkin tidak akan berjalan maksimal. Alhasil, user mengalami kerugian bisnis karena aplikasi yang dikembangkan sering error.

Proses deliver produk tak sesuai timeline

Proses pengembangan dan uji coba aplikasi biasanya berlangsung paralel. QA bisa melakukan pengujian sistem tanpa harus menunggu developer menyelesaikan semua code aplikasinya. Jika developer dan QA tidak bekerja sama, proyek pengembangan aplikasi tidak akan berjalan efektif sesuai timeline yang disepakati. 

Kurangnya transparansi

Tim QA tidak punya visibilitas penuh dalam progress pengembangan. Akibatnya, mereka sering kesulitan untuk merencanakan pengujian. Sehingga, QA akan menanggung kelebihan beban kerja pada tahap akhir proyek dan menyebabkan peningkatan risiko pada kualitas produk.

Ketidakcocokan prioritas

Kerjasama yang kurang baik memicu risiko ketidakcocokan prioritas antara QA dan developers. QA mungkin fokus pada peningkatan kualitas dan stabilitas, sementara developers lebih fokus ke pengiriman fitur-fitur baru. Konflik ini bisa mengganggu keseimbangan kualitas, kecepatan pengiriman, dan produknya bisa jadi tidak memenuhi ekspektasi pelanggan.

Untuk menghindari beberapa kerugian di atas, Kita perlu memberdayakan developer dan QA agar bisa berkolaborasi dengan efektif. Beberapa langkah strategis yang perlu dibiasakan, seperti:  

  • Komunikasi terbuka

Membiasakan komunikasi terbuka bisa dilakukan dengan cara mengadakan pertemuan reguler, pemakaian tool kolaborasi, dan komunikasi langsung antar anggota tim. Saat pertemuan langsung, developer dan QA bisa menyampaikan update proyek, berbagi pengetahuan, dan membahas masalah yang mungkin dihadapi oleh kedua tim. 

  • Keterlibatan QA sejak awal:

Keterlibatan QA sejak tahap awal pengembangan bisa memberi masukan soal standar kualitas, desain, dan pengujian sebelum kode dikembangkan. Dengan begitu, potensi perubahan besar atau perbaikan bisa teridentifikasi lebih awal, sehingga tidak menghabiskan waktu dan tenaga.

  • Kolaborasi dalam perencanaan:

Merencanakan proyek bisa dikerjakan bersama. QA bisa memberi input pengujian yang diperlukan. Sementara developers akan mengestimasikan waktu dan sumber daya.

  • Retrospektif dan pembelajaran:

Setelah tahap iterasi, biasanya QA dan developer akan melakukan retrospektif. Gunanya, untuk mengevaluasi segala hal seperti pengembangan yang sukses, apa yang perlu diperbaiki, dan bagaimana  keduanya bisa bekerja sama lebih efisien di masa depan. Dengan berpegang pada sikap belajar dan terus meningkatkan proses, tim dapat terus tumbuh dan memberikan hasil yang lebih baik.

  • Budaya Kolaboratif:

Membangun budaya kerja kolaboratif itu penting. Tim QA dan developer harus dihargai dan didorong untuk bekerja sama secara timbal balik. Menghargai kontribusi masing-masing anggota tim dan mengakui kerja keras mereka akan memotivasi mereka untuk bekerja bersama dan mencapai

Jangan Cuma Coding, Programmer Juga Wajib Kuasai Teknologi ini!

Kemampuan membuat kode dalam bahasa pemrograman tertentu menjadi skill wajib seorang programmer. Tetapi, profesi programmer saat ini tidak hanya berkutat pada produksi kode program atau aplikasi saja. Banyak skill dan teknologi lain di luar pemrograman yang perlu juga programmer pahami jika ingin karirnya berkembang. Artikel ini akan menjelaskan beberapa teknologi yang hukumnya wajib dikuasai oleh programmer jika mau tetap relevan di dunia IT. Continue Reading