Mobile-App-Development_Blog-scaled

Mobile App: Rahasia Bisnis Modern yang Lebih Responsif dan Efisien

Dalam dunia bisnis yang semakin terhubung dan bergerak cepat, bisnis modern yang ideal adalah suatu keharusan untuk tetap relevan dan kompetitif. Bisnis modern bukan hanya tentang menggunakan teknologi terbaru, tetapi juga tentang bagaimana sebuah perusahaan dapat merespons kebutuhan pelanggan dengan cepat dan efisien.

Responsivitas tinggi adalah kunci utama di era digital ini, dimana pelanggan menginginkan layanan yang instan, mudah diakses, dan selalu tersedia. Bisnis yang mampu memenuhi ekspektasi ini tidak hanya akan mempertahankan loyalitas pelanggan, tetapi juga akan menciptakan pengalaman yang lebih personal dan memuaskan bagi mereka.

Keuntungan dan Pentingnya Akses Instan

Akses instan melalui aplikasi mobile menawarkan berbagai keuntungan yang signifikan untuk bisnis modern:

  1. Kenyamanan Pelanggan: Dengan akses instan, pelanggan dapat melakukan pembelian, mengakses layanan, atau mendapatkan informasi kapan saja dan di mana saja. Ini menghilangkan hambatan waktu dan lokasi, membuat interaksi dengan bisnis lebih mudah dan nyaman.
  2. Peningkatan Kepuasan Pelanggan: Akses cepat ke layanan dan produk meningkatkan kepuasan pelanggan. Mereka dapat mendapatkan apa yang mereka butuhkan tanpa harus menunggu lama, yang memperkuat pengalaman positif dan loyalitas terhadap brand.
  3. Kemampuan untuk Menyediakan Dukungan Real-Time: Aplikasi mobile memungkinkan bisnis untuk memberikan dukungan pelanggan secara real-time melalui chat, notifikasi, dan update langsung. Ini membantu dalam menyelesaikan masalah dengan cepat dan mengurangi potensi frustrasi pelanggan.
  4. Peluang untuk Promosi dan Penawaran Spesial: Dengan aplikasi mobile, bisnis dapat mengirimkan promosi, penawaran khusus, dan informasi terbaru langsung ke ponsel pelanggan. Ini tidak hanya meningkatkan keterlibatan pelanggan tetapi juga mendorong mereka untuk melakukan pembelian lebih sering.
  5. Pengumpulan Data dan Analitik: Akses instan memungkinkan bisnis untuk mengumpulkan data pelanggan secara real-time. Informasi ini sangat berharga untuk memahami perilaku pelanggan, tren pembelian, dan preferensi, yang dapat digunakan untuk membuat strategi pemasaran yang lebih efektif.

Langkah-Langkah Menuju Kesuksesan Bisnis Modern

Untuk membangun dan mengoperasikan bisnis modern yang sukses, berikut adalah langkah-langkah penting yang perlu diambil:

  1. Membangun Aplikasi Mobile yang Responsif: Aplikasi mobile harus dirancang untuk memberikan akses instan ke layanan dan produk, dengan antarmuka yang mudah digunakan, cepat, dan dapat diandalkan.
  2. Memastikan Keamanan Data Pelanggan: Berinvestasi dalam teknologi keamanan canggih untuk melindungi informasi pelanggan dan menjaga kepercayaan mereka adalah prioritas utama.
  3. Personalisasi Layanan Pelanggan: Gunakan data pelanggan untuk menawarkan layanan yang lebih personal, seperti rekomendasi produk dan penawaran yang disesuaikan, untuk meningkatkan engagement dan kepuasan pelanggan.
  4. Memantau dan Mengoptimalkan Kinerja Aplikasi: Pastikan aplikasi selalu berjalan dengan lancar dengan memantau kinerja secara rutin dan melakukan pembaruan yang diperlukan.
  5. Mengadopsi Teknologi Baru: Teruslah beradaptasi dengan teknologi terbaru untuk menjaga aplikasi tetap relevan dan inovatif.

Studi Kasus Sukses di Indonesia

Contoh sukses dari langkah-langkah ini dapat dilihat pada perusahaan-perusahaan besar di Indonesia seperti, Tokopedia dan Halodoc. Tokopedia, dengan aplikasi mobile-nya yang efisien, telah meningkatkan responsivitas bisnis dan mempertahankan posisinya sebagai salah satu e-commerce terbesar. Halodoc telah memberikan akses instan ke layanan kesehatan, yang memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam inovasi layanan kesehatan digital.

Tantangan yang Harus Dihadapi

Meski banyak keuntungan yang ditawarkan, bisnis modern juga menghadapi beberapa tantangan, yaitu :

  • Keamanan Data: Melindungi informasi pelanggan dengan teknologi keamanan yang canggih.
  • Ketersediaan Aplikasi: Memastikan aplikasi selalu siap digunakan tanpa gangguan.
  • Kompleksitas Pengembangan: Mengelola proses pengembangan aplikasi yang kompleks.
  • Adaptasi Teknologi: Menyesuaikan dengan perkembangan teknologi baru.

Mengapa Memilih Vascomm?

Di tengah tantangan ini, memiliki mitra yang tepat sangat penting. Vascomm, software house terpercaya, siap membantu Anda mengatasi semua tantangan tersebut dan membawa bisnis Anda ke level berikutnya. Dengan pengalaman yang telah terbukti dalam membantu berbagai klien sukses, Vascomm menyediakan solusi teknologi yang inovatif dan dapat diandalkan. Jangan biarkan bisnis Anda tertinggal di era digital ini. Bersama Vascomm, Anda dapat mengubah tantangan menjadi peluang dan menciptakan bisnis modern yang siap bersaing di pasar global. Apakah Anda siap menjadi yang berikutnya? Mari bergabung dengan Vascomm dan raih kesuksesan bisnis yang Anda impikan.

Employee Self Service

Employee Self Service untuk Efisiensi HR

Employee Self Service, satu dari sekian fitur andalan tim HR yang wajib ada di aplikasi HRIS. Bisa dibilang, fitur berbasis cloud ini akan mengurangi beban pekerjaan tim HR. Jadi, karyawan dengan mudah bisa mengakses informasi pribadi dan melakukan tugas administratif secara mandiri. Mulai dari edit atau perbarui data pribadi, pengajuan cuti, klaim reimbursement, review kehadiran, dan lainnya. 

Selain itu, proses yang sebelumnya perlu birokrasi dan dokumen fisik kini dapat dilakukan secara digital lewat fitur ESS. Karena berbasis online, karyawan bisa mengakses platform HRIS dari smartphone, laptop, PC atau perangkat yang terhubung ke internet. Bak simbiosis mutualisme, Employee Self Service akan menguntungkan bagi karyawan dan perusahaan, khususnya tim HR.

Manfaat Employee Self Service bagi Karyawan

Kemudahan Akses dan Fleksibilitas:

ESS memudahkan karyawan mengakses informasi serta melakukan tugas administratif kapan saja dan dimana saja. Mereka bisa melakukannya lewat smartphone atau komputer yang terhubung ke internet. Jadi, karyawan gak harus datang ke kantor atau bergantung pada HR.

Meningkatkan Keterlibatan dan Kepuasan:

Karyawan punya partisipasi dan kontrol lebih besar atas proses HR. Seperti penilaian kinerja, mengikuti pelatihan, dan memberikan umpan balik secara langsung lewat sistem. Dengan begitu, kepuasan kerja dan loyalitas karyawan pada perusahaan akan meningkat. 

Menyesuaikan Kebutuhan Individu:

Fitur ESS memungkinkan karyawan menyesuaikan pengaturan kerja sesuai kebutuhan pribadi, seperti pilih jadwal kerja dan shift. Fitur ini meningkatkan kepuasan karyawan dengan memberikan fleksibilitas dalam mengelola pekerjaan mereka.

Mendukung Transparansi:

Karyawan punya akses langsung dan transparan terhadap data dan kebijakan HR. Sehingga keterbukaan ini bisa meningkatkan kepercayaan karyawan dan sense of belonging mereka terhadap perusahaan. 

Manfaat Employee Self Service bagi Perusahaan

Mempermudah Aktivitas HR :

Beban kerja tim HR berkurang karena sebagian tugas administratifnya dapat dialihkan kepada karyawan. Proses seperti pengolahan payroll, pengiriman slip gaji, dan pengelolaan absensi yang sebelumnya butuh banyak waktu dan tenaga, kini dapat dilakukan dengan lebih efisien melalui sistem ESS.

Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi :

Berkurangya pekerjaan administratif manual, menjadikan pengeluaran operasional perusahaan lebih efisien. Tim HR bisa fokus pada tugas strategis lain, seperti pengembangan skill dan potensi SDM.

Hemat Biaya :

Penggunaan ESS akan mengurangi biaya pemakaian kertas dan penyimpanan dokumen fisik. Sistem digital mengurangi kebutuhan akan dokumen cetak dan meminimalkan penumpukan dokumen, yang pada akhirnya menghemat biaya operasional.

Mengurangi Human Error :

Dengan otomatisasi proses yang sebelumnya dilakukan secara manual, ESS membantu mengurangi risiko kesalahan dalam pengelolaan data. Data yang diperbarui secara otomatis mengurangi kemungkinan kesalahan manusia dan memastikan akurasi informasi.

Keamanan Data:

ESS meningkatkan keamanan data karyawan dengan menyimpannya dalam sistem cloud yang terenkripsi. Ini mengurangi resiko kehilangan atau kerusakan data akibat bencana atau kesalahan teknis, serta memastikan data tetap aman dan terlindungi.

Kesimpulan

Berdasarkan uraian tadi, kesimpulannya bahwa fitur Employee Self Service menjadi alat yang sangat berharga dalam pengelolaan SDM modern. Fitur ESS bukan hanya akan meningkatkan efisiensi operasional perusahaan tetapi juga mampu memperbaiki pengalaman kerja karyawan. Dari sisi karyawan, integrasi ESS dalam aplikasi HRIS akan memberikan kontrol dan fleksibilitas terhadap data pribadi mereka.  

Sementara dari sisi perusahaan, fitur Employee Self Service bisa mengurangi beban pekerjaan administratif tim HR yang berhubungan juga dengan pengeluaran operasional. Dengan begitu, perusahaan bisa menciptakan lingkungan kerja yang lebih transparan, dan efisien. 

Selain mengembangkan platform HRIS sendiri, Anda juga berkolaborasi dengan pihak ketiga. Tak sedikit penyedia layananan HRIS siap pakai yang menawarkan fitur menarik dan diperlukan oleh tim HR. KelolaHR by Vascomm salah satunya, yang sudah mengembangkan 60 lebih fitur.

Beberapa fitur utama KelolaHR by Vascomm seperti fitur pengelolaan karyawan, absensi, manajemen kerja, sistem payroll, inventaris, dan lainnya. Untuk memberi gambaran lengkap sekaligus pengalaman langsung, Anda bisa melakukan uji coba platform nya gratis di laman KelolaHR atau bisa klik disini

Deepfake

Deepfake Menjamur, Tips Bedakan Foto Asli dan Palsu

Deepfake belakangan jadi perbincangan karena dianggap cukup meresahkan. Hasil foto, audio, dan video yang digenerate oleh teknologi AI ini mampu mengecoh indera penglihatan atau pendengaran manusia. Akibatnya, banyak orang khawatir dengan potensi penyalahgunaan AI untuk menyebarkan informasi palsu atau memanipulasi opini publik. Penting bagi kita untuk memahami cara kerja teknologi canggih ini dan bagaimana mendeteksinya demi menjaga integritas informasi yang kita terima.

Bagaimana deepfake diciptakan? 

Deepfake adalah rekaman komputer yang dilatih melalui gambar-gambar yang sudah ada dan tak terhitung jumlahnya, kata Cristina Lopez, Analis senior Graphika. Deepfake bekerja dengan berbagai cara, salah satunya menggunakan Generative Adversarial Network (GAN). GAN adalah sebuah framework machine learning yang terdiri dari dua jaringan saraf, yaitu generator dan diskriminator. 

Generator bertugas untuk menciptakan gambar palsu yang seolah terlihat nyata. Sementara discriminator akan membedakan gambar asli dan palsu. GAN akan menebak seperti apa wujud seseorang dari berbagai sudut dan kondisi, lalu memindahkan orang tersebut ke orang lain dalam video target dengan menemukan ciri-ciri umum. 

Penyalahgunaan deepfake

Sebuah teknologi apapun, jika jatuh ke tangan orang yang tidak tepat, maka akan dipakai untuk tujuan merugikan. Teknologi yang seharusnya membantu kehidupan sehari-hari bisa disalahgunakan untuk merusak reputasi, menyebarkan informasi palsu, atau bahkan menciptakan ancaman terhadap keamanan digital, privasi, dan integritas informasi. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa teknologi dipakai dengan penuh tanggung jawab dan dalam batasan etika yang tepat.

Bentuk penyalahgunaan teknologi deepfake diantaranya:

Penipu akan membuat video atau audio palsu yang sangat meyakinkan, meniru wajah atau suara seseorang untuk menipu target mereka. Tujuannya untuk menyebarkan informasi palsu, mencuri identitas, bahkan memeras individu.

Deepfake memungkinkan seseorang bisa membuat acara fiktif, juga melakukan wawancara yang menampilkan politisi, selebritas, atau orang berpengaruh lain. Sehingga, informasi hoax ini yang nantinya bisa merusak reputasi, dan mempengaruhi opini publik.

Deepfake dapat melanggar hak asasi dan martabat manusia. Hal ini karena kemampuannya yang menyebarkan informasi salah atau atau kurang pantas. Dampaknya, kepercayaan masyarakat terhadap media dan sumber informasi yang sah akan berkurang.

Cara mendeteksi deepfake

Penyalahgunaan deepfake semakin meningkat seiring perkembangan teknologinya. Tak heran jika masyarakat cukup sulit untuk mendeteksinya. Mendeteksi deepfake bisa menjadi tantangan, meski begitu ada beberapa pertanyaan yang bisa kita jadikan sebagai indikatornya, seperti:

  1. Apakah detailnya tampak kabur atau tidak jelas? Cari masalah pada kulit atau rambut, atau wajah yang tampak lebih kabur daripada lingkungan tempat mereka berada. Fokusnya mungkin tampak lembut secara tidak wajar. 
  2. Apakah pencahayaannya terlihat tidak natural? Sering kali, algoritma deepfake mempertahankan pencahayaan klip yang dipakai sebagai model untuk video palsu. Ini tidak sesuai dengan pencahayaan pada video target. 
  3. Apakah kata-kata atau suara tidak sesuai dengan visual? Audio mungkin tidak sesuai dengan orangnya, terutama jika videonya palsu tetapi audio aslinya tidak dimanipulasi dengan hati-hati. 
  4. Apakah sumbernya tampak dapat dipercaya? Metode ini sering dipakai oleh jurnalis dan peneliti sumber utama atau referensi dari sebuah gambar. Mulai dari siapa yang mengunggah gambarnya, dimana gambar diunggah, dan apakah masuk akal bagi mereka untuk melakukannya.

Langkah strategis untuk memitigasi penyalahgunaan deepfake

Berikut beberapa langkah strategis yang bisa kita dilakukan agar tak termakan foto palsu:

Bisa dibilang, ini jadi metode paling mudah untuk membedakan antara video asli dengan palsu. Sistem AI harus dilatih dalam jangka waktu lama untuk mengembangkan deepfake. Sehingga, sebagian besar video deepfake biasanya punya durasi singkat dan bersumber dari video media sosial.

Kita dapat memeriksa media yang dimanipulasi dengan mencari ketidakkonsistenan pada gambar atau video. Misalnya, bayangan mungkin hilang, tidak konsisten atau memiliki masalah pencahayaan.

Sebagian besar gambar dan video punya metadata, termasuk tanggal, waktu, dan lokasi foto. Melihat data ini untuk melihat apakah cocok dengan konten gambar dapat membantu menentukan keasliannya.

Periksalah situs web untuk melihat apakah gambar tadi berasal dari sumber yang punya reputasi baik dan dapat dipercaya. Jika gambar berasal dari sumber yang tak dikenal atau tidak terverifikasi, maka kemungkinan besar dia palsu.

Terakhir, kita perlu berinvestasi dalam teknologi AI dan perangkat lunak yang mampu mendeteksi deepfake secara akurat. Pemanfaatan tool seperti Forensically dan Izitru bisa dipakai untuk menganalisa gambar asli atau hasil karya manipulatif seseorang.

Cara Memperbaiki Bug CrowdStrike

Cara Memperbaiki Bug CrowdStrike

Bug CrowdStrike menjadi ancaman cukup serius yang bisa menyebabkan gangguan besar pada sistem keamanan perusahaan. Masih ingat insiden beberapa waktu lalu yang menghebohkan dunia, khususnya bagi pengguna Microsoft? Insiden itu melumpuhkan sistem jaringan perusahaan, sehingga semuanya jadi macet. Lalu, bagaimana perusahaan memperbaiki Bug CrowdStrike? Kami akan menguraikannya di artikel ini.

Langkah efektif perbaiki bug crowdStrike

CrowdStrike telah merilis panduan sementara untuk mengatasi blue screen bagi para pengguna Windows. Panduan ini akan memaksa Windows untuk memulai sistem di Safe Mode sehingga driver pihak ketiga seperti driver kernel-level CrowdStrike tidak bisa dimuat. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil saat layar mengalami blue screen:

  1. Boot Windows ke Safe Mode atau Windows Recovery Environment.
  2. Arahkan ke direktori C:\Windows\System32\drivers\CrowdStrike.
  3. Cari file dengan nama “C-00000291*.sys”, lalu hapus.
  4. Boot ulang komputer

Selain keempat langkah tadi, masih ada 2 metode lain yang bisa kita pakai untuk mencegah CrowdStrike, yaitu:

Metode 1:

  1. Masuk ke Command Prompt dari opsi Pemulihan.
  2. Arahkan ke C:\Windows\System32\Drivers
  3. Ubah nama CrowdStrike menjadi Crowdstrike_Old
  4. Nyalakan ulang PC.

Metode 2:

  1. Boot PC Windows Anda ke Safe Mode atau Windows Recovery Environment.
  2. Buka Registri Windows
  3. Edit kunci berikut untuk menonaktifkan csagent.sys agar tidak dimuat.
  4. HKLM:\SYSTEM\CurrentControlSet\Services\CSAgent\Mulai dari 1 hingga 4

Jika Anda menjalankan Windows pada instans AWS EC2, Anda dapat mencoba metode lain. Metode ini bisa juga diterapkan untuk instance Windows yang berjalan di Google Cloud Platform. Berikut kelima opsi lain yang bisa dipakai untuk menjalankan Windows pada instans AWS EC2 :

  1. Lepaskan volume EBS dari EC2 yang terkena dampak
  2. Pasang volume EBS ke EC2 baru
  3. Perbaiki folder driver CrowdStrike sesuai solusi yang disarankan oleh CrowdStrike
  4. Lepaskan volume EBS dari instans EC2 baru
  5. Lampirkan volume EBS ke instans EC2 yang terdampak

Langkah sigap crowdStrike cegah bug terulang

Untuk mencegah bug terulang lagi, CrowdStrike mengambil langkah sigap dengan memperkuat proses pengujian dan memperbarui protokol keamanan. Mereka juga memperkenalkan pendekatan baru dalam pemantauan sistem untuk mendeteksi potensi masalah sebelum menyebar.

Langkah tadi dirancang untuk memastikan bahwa BSOD tidak terulang di masa depan, sehingga perusahaan dapat terus beroperasi dengan aman dan efisien. Berikut beberapa tindakan yang dilakukan CrowdStrike untuk melangkah maju:

  1. Memperbarui prosedur pengujian Sistem Konfigurasi Konten.
  2.  Menambahkan lapisan penerapan tambahan dan pemeriksaan penerimaan untuk Sistem Konfigurasi Konten.
  3. Memberikan kontrol tambahan kepada pelanggan atas penerapan pembaruan Konten Respons Cepat.
  4.  Mencegah pembuatan file Channel 291 yang bermasalah.
  5.  Menerapkan pemeriksaan tambahan di Content Validator.
  6. Meningkatkan pemeriksaan batas di Content Interpreter untuk Konten Respons Cepat di File Channel 291.
  7. Melibatkan dua vendor keamanan perangkat lunak pihak ketiga yang independen untuk melakukan peninjauan lebih lanjut terhadap kode sensor Falcon dan kontrol kualitas menyeluruh serta proses rilis.
CrowdStrike Bug pada Sistem Windows Pelajaran berharga dari insiden BSOD

CrowdStrike bug dan pelajaran penting dari insiden BSOD

CrowdStrike bug, penyebab insiden BSOD di seluruh dunia beberapa waktu lalu itu melumpuhkan sistem operasional perusahaan dan organisasi. Lalu, apa yang menyebabkan insiden itu muncul, dan bagaimana solusi untuk mengantisipasinya di masa mendatang, simak terus artikelnya.

Bayangkan jika seseorang dengan mudahnya bisa mematikan sistem IT bank, kampus, dan perusahaan, hanya dengan satu file! Insiden inilah yang sempat heboh bulan lalu, tepatnya 19 Juli 2024. Bagaimana tak heboh, ribuan sistem Windows di seluruh dunia mengalami Blue Screen of Death (BSOD). Insiden ini disebabkan oleh pembaruan buggy dari CrowdStrike Falcon Sensor

Pasalnya, CrowdStrike, penyedia layanan solusi keamanan siber terkenal ini merilis pembaruan untuk Falcon Sensor pada awal Juli 2024. Namun, proses pembaruannya ternyata mengandung bug yang menyebabkan crash sistem Windows. Akibatnya, muncul BSOD yang mengganggu operasi perusahaan dan entitas di seluruh dunia. Insiden ini terutama mempengaruhi pengguna di Amerika Utara dan Eropa.

Salah satu kasus yang menonjol terjadi di rumah sakit besar di New York. Lebih dari 200 komputer yang biasa dipakai untuk manajemen data pasien tiba-tiba terkena BSOD. Akibatnya, operasional rumah sakit selama beberapa jam. Sehingga pihak rumah sakit meminta para staf untuk melakukannya secara manual menggunakan kertas. 

Insiden lain terjadi di bandara utama Frankfurt, jerman. Akibat BSOD, sistem check-in otomatis mengalami gangguan selama berjam-jam. Sebagai pusat transportasi utama di Eropa, insiden BSOD mempengaruhi ribuan penumpang dan jadwal penerbangan terlambat. 

Berdasarkan laporan dari CrowdStrike, lebih dari 30.000 sistem terpengaruh dalam insiden ini. Dari jumlah itu, sekitar 40% adalah sistem di perusahaan besar, sementara sisanya (60%) di organisasi menengah dan kecil. Diperkirakan kerugian finansial yang ditimbulkan mencapai lebih dari 50 juta dolar AS, termasuk biaya perbaikan sistem dan kerugian akibat gangguan operasional.

Solusi dan Pelajaran yang Dapat Dipetik

CrowdStrike merespons cepat insiden BSOD dengan merilis patch untuk memperbaiki bug yang ada. Namun, untuk beberapa organisasi, dampak insiden tidak bisa diatasi cepat. Banyak perusahaan terpaksa melakukan rollback ke versi sebelumnya dari Falcon Sensor, dan melakukan peninjauan ulang terhadap kebijakan pengelolaan risiko mereka.

Pelajaran penting yang bisa Kita ambil dari insiden ini adalah pentingnya pengujian perangkat lunak secara komprehensif sebelum rilis. Pengujian yang melibatkan beberapa skenario penggunaan akan membantu proses identifikasi potensi bug sebelum mencapai pengguna akhir. Selain itu, organisasi perlu rencana cadangan kuat, termasuk prosedur untuk rollback dan komunikasi internal yang efisien dalam menghadapi insiden seperti ini.

Agar insiden serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang, ada beberapa upaya antisipasi yang bisa kita ambil, diantaranya:

  1. Pastikan selalu backup sistem sebelum melakukan pembaruan
  2. Rajin memperbarui semua driver dan perangkat lunak
  3. Uji update di lingkungan staging sebelum menerapkan ke sistem produksi
  4. Untuk stabilitas, sebaiknya tetap gunakan beberapa versi di sebelumnya
  5. Terapkan protokol keamanan ketat dan pantau tiap pembaruan yang masuk

Kesimpulan

Insiden BSOD akibat bug pembaruan Falcon Sensor dari CrowdStrike menyoroti pentingnya keamanan dan ketelitian dalam pengembangan perangkat lunak. Keamanan siber pun tidak hanya soal melindungi data dari ancaman eksternal, tetapi juga mengelola risiko dari dalam. Dengan begitu, perusahaan dan organisasi bisa memperkuat sistem dan mengurangi risiko di masa depan. 

Insiden BSOD CrowdStrike secara tidak langsung menunjukkan adanya kerentanan teknologi yang kita andalkan setiap hari. Pengujian cermat, respons cepat terhadap masalah, dan kesiapan untuk mengelola krisis adalah kunci untuk menjaga integritas sistem dan layanan. 

Mengelola Tim Jarak Jauh itu ada tantangannya, ini strategi mengatasinya!

Mengelola Tim Jarak Jauh itu punya tantangan, ini strategi mengatasinya!

Mengelola tim jarak jauh punya tantangan tersendiri. Apalagi saat momen pandemi Covid-19 lalu. Meski pandemi berlalu, pola kerja jarak jauh atau remote working malah semakin populer dan jadi tren baru di masyarakat, utamanya bagi Gen Z dan Millennial. Merespon perubahan tren ini, sebagian perusahaan menerapkan pola remote working dan sistem hybrid

Perubahan pola kerja remote ternyata jadi tantangan baru seorang project manager. Mereka diharapkan bisa beradaptasi cepat dalam pengelolaan tim project yang bekerja dari jarak jauh. Untuk memaksimalkan pengelolaan project, Kita perlu mengurai apa saja keuntungan sekaligus tantangan yang muncul ketika mengelola tim jarak jauh. 

Keunggulan punya tim jarak jauh

  1. Akses terhadap talenta dalam skala global

Tidak adanya batas geografi dalam rekrutmen memberi kesempatan untuk mendapatkan talenta lebih banyak. Rekrutmen global juga memungkinkan perusahaan mendapat talenta dengan beragam skill dan pengalaman. Jadi, keberagaman tadi mendorong solusi inovatif. Makin banyak talent perusahaan, project manager alias PM akan lebih mudah memilih talent yang sesuai dengan kebutuhan project. 

  1. Efisiensi biaya

Perusahaan yang menerapkan sistem remote working tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk biaya operasional bulanan, ruang kerja, dan tools yang diperlukan saat di kantor. Sehingga perusahaan bisa mengalokasikan budgeting untuk kebutuhan lain.

  1. Produktivitas meningkat 

Salah satu manfaat terbesar dari remote working adalah meningkatkan produktivitas tim. Alasannya, pertama karyawan tidak menghabiskan waktu untuk perjalanan ke kantor, tapi mengalokasikannya untuk menyelesaikan proyek. Kedua, karyawan punya kontrol penuh terhadap lingkungan saat bekerja di rumah. Mereka bisa menciptakan lingkungan yang kondusif dan nyaman tanpa distraksi. 

  1. Work life balance

Sistem kerja jarak jauh memungkinkan karyawan bisa mengatur jadwalnya sendiri. Budaya kerja yang fleksibel juga akan menciptakan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi karyawan. 

Tantangan mengelola tim jarak jauh

Selain memberi banyak keuntungan, seperti fleksibilitas dan akses ke talenta global, mengelola tim jarak jauh juga menghadirkan berbagai tantangan unik. Berkoordinasi dengan tim nyatanya punya tantangan sendiri, apalagi jika tim nya tersebar di berbagai lokasi. Berikut termasuk beberapa tantangan utama yang mungkin akan dihadapi oleh PM ketika harus mengelola tim jarak jauh:

  1. Komunikasi yang terbatas

Perbedaan lokasi geografis antar pekerja menyebabkan proses komunikasi tidak bisa dilakukan secara tatap muka langsung. Sebaliknya, mereka berkomunikasi dan melakukan koordinasi lewat rapat virtual dan chatting. Hal ini terkadang menyebabkan waktu berinteraksi antar anggota tim jadi terbatas. 

  1. Penjadwalan jadi lebih sulit

Penjadwalan meeting dan diskusi menjadi lebih rumit karena perlu mencocokan jadwal dari tiap pekerja jarak jauh. Terlebih lagi kalau ada yang berbeda zona waktu.

  1. Ketergantungan terhadap teknologi

Pekerjaan jarak jauh sangat bergantung pada teknologi dan internet. Jika terjadi kendala pada koneksi internet akan membuat karyawan sulit dihubungi.

  1. Keterlibatan dan motivasi tim 

Kurangnya interaksi sosial secara langsung di kantor terkadang membuat hubungan antar karyawan tidak terbentuk sehingga dapat berpengaruh pada semangat kerja. PM juga akan kesulitan dalam membangun budaya tim yang kuat. 

Strategi mengelola tim jarak jauh

Meski muncul beberapa tantangan, bukan berarti PM tidak punya solusi untuk mengatasinya. Bukankah setiap masalah pasti ada solusinya? Nah, berikut, beberapa hal yang bisa PM lakukan dalam mengelola tim jarak jauh. 

  1. Pemilihan teknologi yang tepat

Untuk memaksimalkan kemampuan anggota tim, pemilihan alat dan teknologi menjadi sangat penting. Aplikasi atau tools dapat meningkatkan produktivitas, kolaborasi dan pengalaman bekerja. Beberapa aplikasi yang bisa digunakan oleh tim remote working seperti: 

  • Chat ( Discord, Whatsapp, slack)
  • Video Conference (Google meet , Teams. Zoom)
  • Project Management (Redmine, asana , trello)
  1. Dorong komunikasi lebih intens

Komunikasi menjadi aspek penting dalam mengelola tim jarak jauh. PM harus memastikan  informasi yang diterima tim itu jelas dan tepat. Dia juga perlu memastikan komunikasi antar anggota tim berjalan baik. Ada beberapa cara untuk mendorong komunikasi lebih intens antar anggota tim, yaitu: 

  • Mengadakan pertemuan rutin untuk membahas planning project dan review hasil pekerjaan
  • Memanfaatkan saluran komunikasi yang sudah disepakati
  • Memastikan penyampaian informasi terkait project dapat diterima dan diakses oleh semua anggota tim
  1. Tetapkan target dan tujuan kerja yang jelas

PM perlu memastikan target dan tujuan project sudah diketahui oleh semua anggota tim yang terlibat. Sehingga, anggota tim punya gambaran jelas tentang gambaran project yang akan dikerjakan.

  1. Penetapan peraturan dalam kerja jarak jauh

Perlu diterapkan kebijakan kerja jarak jauh yang harus dijalankan oleh anggota tim untuk memaksimalkan proses kerja jarak jauh, seperti:

  • waktu kerja
  • Jadwal kegiatan sprint review dan sprint planning
  • waktu agenda daily report
  • Saluran komunikasi
  1. Rencana jadwal rapat lebih mudah diakses

Informasi terkait berbagai kegiatan seperti rapat harus bisa diakses dengan mudah oleh anggota tim. Opsinya bisa dengan memanfaatkan teknologi seperti google calendar ataupun tools project management.

  1. Melakukan daily report 

Kegiatan daily report bertujuan untuk mengetahui progres pekerjaan serta kendala yang dihadapi. Jika terjadi kendala selama proses pengerjaan, tim bisa fokus mencari solusi dengan cepat dan tepat.  

Seberapa familiar Kamu dengan istilah seputar QA?

Seberapa familiar Kamu dengan istilah QA ini?

Siapa yang di kantor sering dengar istilah tertentu yang berkaitan dengan IT? Seringkali, beberapa developer dan tim IT lain berbicara menggunakan istilah spesifik yang mungkin awam bagi non developer. Nah di dunia software Quality Assurance (QA) misalnya, ada banyak istilah penting yang dipakai untuk menjelaskan proses atau alat saat melakukan pekerjaan. Pertanyaannya, seberapa sering kita mendengar istilah bidang QA berikut ini? Lalu, apakah Kita juga tahu arti dari istilah tersebut? 

Beberapa istilah populer dalam dunia QA

Ada banyak istilah populer yang sering dipakai dalam dunia software developer, khususnya tim QA. Berikut beberapa diantaranya:  

  1. Quality Assurance (QA)

QA adalah pendekatan sistematis untuk memastikan produk atau layanan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Dalam konteks Software Quality Assurance (SQA), QA melibatkan proses pengujian dan pemantauan secara menyeluruh untuk memastikan bahwa perangkat lunak memenuhi persyaratan dan standar kualitas yang ditetapkan.

  1. Software Testing

Software testing adalah proses verifikasi dan validasi perangkat lunak untuk memastikan fungsi berjalan baik. Proses ini melibatkan pengujian fungsional dan non-fungsional untuk mengidentifikasi dan memperbaiki bug atau masalah potensial.

  1. Functional Testing

Jenis pengujian perangkat lunak yang fokus untuk memverifikasi apakah sistem atau aplikasi berfungsi sesuai dengan persyaratan fungsional yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, tujuan fungsional testing adalah memastikan perangkat lunak melakukan fungsi yang diharapkan sesuai dengan ketentuan spesifikasi.

  1. Non-Functional Testing

Fokus pada aspek non-fungsional suatu sistem, melibatkan kualitas atau karakteristik kinerja selain dari fungsionalitas inti. Tujuan utama dari non-fungsional testing adalah mengevaluasi atribut seperti kinerja, keamanan, keandalan, ketersediaan, dan usabilitas sistem. Berbeda dengan fungsional testing yang menguji apa yang dilakukan perangkat lunak, non-fungsional testing fokus pada bagaimana perangkat lunak melakukan fungsi tersebut dalam kondisi tertentu.

  1. Regression Test

Regression testing adalah jenis pengujian untuk memastikan perubahan atau pembaruan pada perangkat lunak tidak mempengaruhi fungsi yang sudah ada sebelumnya. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi potensi bug baru yang mungkin muncul akibat perubahan.

  1. Black-box Testing

Metode pengujian yang dilakukan tanpa memperhatikan struktur internal atau logika kode sumber. Dia hanya melakukan pengujian berdasarkan input dan output yang diharapkan.

  1. White-box Testing

Metode pengujian yang dilakukan dengan memeriksa struktur internal atau code. Penguji memiliki pengetahuan tentang struktur internal aplikasi dan melakukan pengujian dengan mengeksekusi code secara langsung.

  1. Integration Testing

Tes yang dilakukan untuk memastikan bahwa suatu sistem dapat bekerja dengan baik dengan sistem lain.

  1. User Acceptance Testing (UAT)

Acceptance testing adalah jenis pengujian yang dilakukan oleh pengguna akhir untuk memastikan bahwa perangkat lunak memenuhi persyaratan pengguna dan siap untuk digunakan.

  1. Performance Testing

Tes yang dilakukan untuk memastikan bahawa suatu sistem dapat menangani beban yang diharapkan dan mencapai target kinerja yang ditentukan.

  1. Automation Testing

Tes yang melibatkan penggunaan perangkat lunak dan script otomatis untuk menjalankan pengujian secara otomatis. Ini membantu meningkatkan efisiensi pengujian, terutama pada skenario pengujian yang berulang.

  1. Test Scenario

Merupakan deskripsi singkat dan jelas tentang bagaimana suatu fitur atau fungsi dari perangkat lunak akan diuji.

  1. Test Case

Test case adalah dokumen yang merinci langkah-langkah dan data uji yang digunakan untuk menguji suatu fungsi atau fitur dalam perangkat lunak. Setiap test case dirancang untuk menguji satu aspek tertentu dari perangkat lunak.

  1. Defect/Bug

Defect adalah kesalahan atau bug dalam perangkat lunak yang menyebabkan ketidaksesuaian dengan persyaratan atau hasil yang diinginkan. Defect dapat ditemukan selama proses pengujian dan perlu diperbaiki sebelum produk dirilis.

Itulah tadi beberapa istilah populer seputar QA. Memahami beberapa istilah populer tadi membuat kita lebih mudah menjalankan proses dalam QA secara efektif dan efisien sehingga dapat menghasilkan perangkat lunak yang berkualitas. Jadi, mana saja nih istilah yang sudah kamu ketahui?

Apa itu SysOps Administrator

SysOps Administrator, Peran dan Skill yang Dibutuhkan dalam Pengembangan Proyek IT

Systems Operations atau biasa disingkat SysOps adalah istilah yang merujuk pada peran untuk mengelola dan menjaga infrastruktur teknologi informasi. Sementara individu yang bertanggung jawab atas pengaturan, pemeliharaan, pemantauan, dan perbaikan infrastruktur IT disebut SysOps Administrator. Tugas mereka di sebuah perusahaan, khususnya Divisi IT diantaranya mencakup:

  1. Pengaturan sistem. Menyiapkan sekaligus mengkonfigurasi software dan hardware untuk menjalankan aplikasi/layanan yang mendukung operasi organisasi.
  2. Pemeliharaan: Memastikan bahwa sistem beroperasi lancar dan efisien. Ini melibatkan pembaruan perangkat lunak, penerapan keamanan, dan tindakan pencegahan lainnya.
  3. Pemantauan: Mengawasi kinerja sistem secara terus-menerus untuk mendeteksi masalah potensial atau penurunan kinerja. Mereka menggunakan alat pemantauan untuk memantau sumber daya dan metrik sistem.
  4. Pengelolaan Kapasitas: Memprediksi pertumbuhan kebutuhan sumber daya dan merencanakan peningkatan infrastruktur yang diperlukan.
  5. Pengelolaan Keamanan: Menetapkan kebijakan keamanan, mengimplementasikan tindakan keamanan, dan merespons ancaman keamanan seperti serangan siber.
  6. Pemulihan Bencana: Merencanakan dan mengimplementasikan solusi pemulihan bencana untuk mengatasi kegagalan software atau hardware yang parah.
  7. Pemecahan Masalah: Menangani masalah teknis yang muncul, lalu menganalisis akar penyebab masalah tadi, dan mencari solusi tepat.
  8. Kerja Sama Tim: Bekerja sama dengan tim pengembangan, pengelola jaringan, dan departemen lain untuk memastikan operasi berjalan lancar.

Di kesehariannya, tim SysOps Administrator sering berhubungan erat dengan DevOps (Development and Operations). DevOps adalah metodologi yang menekankan kerjasama antara tim pengembangan (developers) dan tim operasi sistem (operations) untuk mempercepat pengiriman perangkat lunak dan meningkatkan kualitas layanan. Di banyak organisasi, peran SysOps dan DevOps bisa saling melengkapi.

Secara keseluruhan, SysOps Administrator memainkan peran penting untuk memastikan infrastruktur TI organisasi berjalan dengan baik, aman, dan efisien. Agar peran itu terealisasi maksimal, mereka perlu menguasai skill, baik secara teknis maupun soft skill. Berikut beberapa skill umum yang harus dikuasai oleh seorang SysOps Administrator, baik dari sisi teknis maupun non teknis:

Skill Teknis Seorang SysOps

  1. Kemampuan teknis menjadi kualifikasi utama bagi seseorang yang ingin berprofesi di bidang ini. Beberapa skill teknis yang dimaksud pertama adalah sistem operasi (Linux, Unix, dan Windows Server). Kedua, pemahaman kuat soal jaringan komputer, protokol, topologi, dan keamanan jaringan. Ketiga, skill mengelola basis data seperti MySQL, PostgreSQL, atau MongoDB. Terakhir, keahlian pada Virtualisasi (VMware atau Hyper-V) dan Kontainerisasi  menggunakan Docker.
  2. Pemahaman tentang keamanan IT, termasuk kebijakan keamanan, pemantauan ancaman, dan perlindungan terhadap serangan siber.
  3. Pemantauan sistem menggunakan tools seperti Nagios, Zabbix, atau Prometheus, untuk memonitor kinerja sistem.
  4. Kemampuan identifikasi data kinerja sistem dan pengambilan keputusan atau penyelesaian masalah sistem dengan cepat dan efektif berdasarkan analisa tadi.
  5. Otomatisasi tugas administratif menggunakan bahasa pemrograman seperti Bash, Python, atau PowerShell.
  6. Pengelolaan kapasitas, termasuk mampu untuk memperkirakan dan merencanakan kebutuhan sumber daya sistem untuk mendukung pertumbuhan bisnis.
  7. Pengetahuan tentang perencanaan dan implementasi solusi pemulihan bencana untuk mengatasi kegagalan sistem yang parah.

Skill Non Teknis

Selain kemampuan teknis, SysOps Administrator profesional juga perlu memiliki skill non teknis. Hal ini karena pekerjaan mereka juga berinteraksi dengan lintas divisi. Sehingga, agar koordinasi lintas divisi berjalan lancar, SysOps butuh yang namanya skill komunikasi efektif dan kolaborasi.

Manajemen waktu dan proyek juga menjadi skill penting bagi seorang SysOps Administrator. Selain merencanakan, mengatur, dan mengelola proyek infrastruktur, mereka juga perlu menentukan prioritas sekaligus merespon dengan efisien terhadap perubahan tugas. 

Ketiga, sama halnya posisi lain, SysOps Administrator juga harus punya mindset sebagai pembelajar sejati. Artinya, mereka punya keterbukaan untuk terus belajar dan mengikuti perkembangan terbaru dalam teknologi dan praktik administrasi sistem.

Itu tadi selayang pandang seputar SysOps Administrator, termasuk tugas atau tanggung jawabnya, dan skill apa saja yang diperlukan. Secara keseluruhan, peran SysOps Administrator memerlukan kombinasi keterampilan teknis yang kuat, pemahaman mendalam tentang infrastruktur TI, serta kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan dan tuntutan lingkungan teknis yang terus berkembang.

Zero Trust Security

Mengenal Zero Trust Security

Zero Trust Security, sebuah konsep pendekatan yang semakin populer di dunia digital IT, utamanya dalam hal keamanan data. Keamanan informasi menjadi semakin kompleks dan complicated di era digital. Baik individu maupun perusahaan harus melindungi data penting dari serangan cyber yang juga semakin masif. Lalu, seperti apa kehebatan konsep Zero Trust Security ini? Lanjutkan baca artikelnya.

Zero Trust Security, atau sering disebut Zero Trust Architecture (ZTA) adalah kerangka kerja keamanan yang dirancang untuk mengubah cara kita memandang akses ke sistem dan data. Pendekatan ini berprinsip bahwa tidak ada yang diasumsikan aman secara default di dalam atau luar jaringan. Konsep ZTS menantang model keamanan tradisional yang fokus pada pengamanan perimeter atau batas jaringan di sekitar organisasi.

Setiap pengguna, perangkat, atau sistem dianggap tidak terpercaya dan harus diverifikasi secara terus-menerus sebelum diizinkan mengakses sumber daya atau informasi penting. Hal ini karena konsep Zero Trust Architecture menganggap ancaman bisa datang dari dalam jaringan internal, seperti serangan dari pengguna yang kompromi atau perangkat yang terinfeksi malware.

Prinsip utama Zero Trust Security

  1. Verifikasi identitas. Setiap entitas yang ingin mengakses sumber daya harus terlebih dahulu diverifikasi identitasnya. Hal ini melibatkan otentikasi multifaktor untuk memastikan pengguna atau perangkat yang terkait adalah itu sebenarnya.
  2. Pengendalian akses yang ketat: Setelah identitas diverifikasi, hak akses pengguna atau perangkat harus terbatas pada apa yang mereka butuhkan untuk pelaksanaan tugas. Prinsip ini menghindari akses luas dan membatasi kemungkinan serangan oleh entitas yang terverifikasi.
  3. Segregasi jaringan dan pemantauan: Jaringan dipecah menjadi segmen-segmen kecil dan diatur secara ketat, sehingga jika satu segmen kompromi, serangan tidak bisa dengan mudah menyebar ke bagian lainnya. Pemantauan dan inspeksi lalu lintas jaringan juga diterapkan secara aktif untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan atau ancaman yang berpotensi.

Manfaat Zero Trust Security bagi Perusahaan

Implementasi Zero Trust Security memberikan beberapa manfaat bagi perusahaan. Pertama, meminimalisir risiko serangan yang berasal dari dalam maupun luar jaringan perusahaan. Manfaat lain dari sisi kepatuhan. Ada banyak regulasi keamanan data yang mengharuskan organisasi untuk melindungi data mereka secara ketat. Nah, Zero Trust ini akan membantu memenuhi persyaratan keamanan data tadi dengan memastikan akses yang tepat dan pengawasan ketat. 

Terakhir, Zero Trust Security memberikan manfaat fleksibilitas. Artinya, perusahaan bisa lebih fleksibel memperluas infrastruktur ke layanan cloud tanpa mengorbankan keamanan. Hal ini akan mendukung model kerja jarak jauh yang berlaku di perusahaan Anda. 

Tantangan Penerapan ZTS

Meski memberikan manfaat, perusahaan masih menghadapi tantangan dalam menerapkan konsep Zero Trust Security. Pertama dari sisi kompleksitas. Implementasinya butuh perubahan budaya dan infrastruktur cukup besar. Sehingga, tindakan ini mungkin memerlukan investasi waktu dan sumber daya yang tidak sedikit. 

Tantangan kedua, perubahan infrastruktur keamanan yang sebelumnya sudah ada lalu disesuaikan dengan model ZTS bisa cukup susah. Khususnya bagi perusahaan atau organisasi yang sebelumnya sudah punya infrastruktur mapan. Terakhir, verifikasi identitas yang ketat bisa menimbulkan tantangan dalam manajemen pengguna dan perangkat, terutama dalam skala besar.

Zero Trust Security melibatkan kombinasi teknologi, kebijakan, dan praktek terbaik untuk mengamankan jaringan dan data perusahaan. Konsepnya mencakup otentikasi, enkripsi data, pengendalian akses, pemantauan jaringan, dan pemisahan segmen jaringan. Meski tantangan penerapan Zero Trust tak bisa diabaikan, manfaat jangka panjangnya dalam melindungi data sensitif dan infrastruktur organisasi membuatnya jadi pendekatan yang semakin menarik.

Flutter vs Kotlin Multiplatform, Mana yang Pas untuk Pengembangan Aplikasi Mobile Lintas Platform

Flutter vs Kotlin Multiplatform, Mana yang Pas untuk Pengembangan Aplikasi Mobile Lintas Platform? 

Kotlin Multiplatform vs Flutter, keduanya merupakan alat pengembangan yang relatif baru untuk  mendukung proyek lintas platform. Flutter menggunakan mesin rendering UI-nya sendiri berdasarkan Skia. Multiplatform Kotlin memanfaatkan pengembangan asli dengan skalabilitas. Kedua pendekatan tadi efektif  untuk menciptakan aplikasi dengan performa baik lintas platform. 

Flutter

Flutter adalah kerangka pengembangan aplikasi mobile Google yang saat ini sedang populer. Flutter menawarkan pendekatan unik. Yaitu, pengembang bisa membuat aplikasi yang konsisten secara visual di berbagai platform, Android dan iOS. 

Hal yang membuat Flutter menonjol adalah penggunaan Dart. Bahasa pemrograman Dart relatif baru dan mungkin tidak sepopuler bahasa lain seperti Java atau Kotlin. Meski begitu, flutter mampu menarik perhatian pengembang dengan kemampuannya dalam membuat antarmuka pengguna (UI) yang konsisten dan menarik. 

Hot Reload, satu fitur unggulan flutter yang memungkinkan pengembang bisa melihat setiap perubahan secara langsung tanpa harus memulai ulang aplikasi. Ini mempercepat proses  pengembangan dan memungkinkan eksperimen yang cepat dengan tata letak dan desain. 

Framework flutter mudah dipelajari. Dia menawarkan dokumentasi kerangka kerja yang baik dan memudahkan pengembang baru dengan berbagai platform yang mereka pakai sebelumnya. Kelebihan lain, pembuatan antarmuka pengguna di flutter bersifat intuitif dan cepat karena pustaka UI yang dipikirkan dengan matang serta aspek deskriptif Dart. 

Flutter menawarkan beragam widget yang kaya dan dapat disesuaikan, sehingga memudahkan pengembang  untuk membuat tampilan menarik dan berfitur. Pendekatan write once, run anywhere memungkinkan pengembangan dengan kode sama untuk kedua platform. 

Meski belum menjadi pilihan utama untuk setiap proyek, flutter semakin mendapatkan popularitas. Flutter banyak disenangi pengembang yang mau membuat aplikasi dengan tampilan UI konsisten  dan menawan di berbagai platform mobile. 

Kotlin Multiplatform

Dia merupakan pendekatan dalam pengembangan perangkat lunak menggunakan bahasa pemrograman Kotlin, dan memungkinkan pengembang untuk berbagi kode antara platform Android dan iOS. Keunggulan utama Kotlin Multiplatform adalah kemampuannya untuk mengintegrasikan  kode Kotlin dengan proyek yang sudah ada dalam bahasa pemrograman lain, seperti Java atau Swift. 

Hal tersebut memungkinkan pengembang untuk membuat komponen tertentu menggunakan Kotlin dan  menggabungkannya dengan kode yang sudah ada tanpa perlu menulis ulang semuanya. Pengembang juga bisa membuat logika bisnis, fungsi utilitas, atau  komponen lainnya secara bersamaan di berbagai platform. Dengan kata lain,  Anda bisa menulis kode sekali dan menggunakan hasilnya di platform Android dan iOS, sehingga mengurangi  redudansi dalam pengembangan aplikasi lintas platform. 

Pengembang juga memiliki fleksibilitas untuk menulis kode spesifik platform jika diperlukan.  Misalnya, jika ada fitur atau fungsionalitas yang tidak dapat diatasi secara bersamaan, pengembang  dapat menulis bagian-bagian tertentu dalam bahasa yang sesuai dengan platformnya. 

Melalui kotlin multiplatform, tim pengembangan bisa mengoptimalkan efisiensi  pengembangan, meningkatkan konsistensi antar platform, dan memaksimalkan penggunaan  keterampilan pengembang kotlin dalam pengembangan aplikasi mobile. 

Kekurangan Flutter dari Kotlin MultiPlatform

  1. Migrasi. Jika developer sudah punya aplikasi yang dibuat dengan teknologi sebelumnya seperti native, maka migrasi ke flutter memerlukan penulisan ulang seluruh aplikasi. Selain itu,  developer juga mungkin akan kebingungan dimana menempatkan logika bisnis dan logika ui. 
  2. Masih memerlukan solusi teknologi dari native, sehingga mempersulit proses pengembangan.

Kurangnya Kotlin MultiPlatform dari Flutter 

  1. Experimental, kotlin multiplatform masih dalam tahap pengembangan.
  2. Terbatasnya source dokumentasi, sehingga memerlukan penyelesaian masalah yang belum  pernah ditemukan oleh siapapun. 
  3. Arsitektur belum terdefinisi dengan baik. Kurangnya struktur yang bersih kadang bisa jadi masalah, karena sebagian besar pendekatan arsitektur saat ini belum diuji  secara ekstensif dan masih bersifat eksperimental. Kerugian ini tentu akan hilang seiring  berjalannya waktu.

Waktu yang pas menggunakan Flutter dibanding Kotlin Multiplatform

Flutter sangat cocok untuk membuat aplikasi baru yang tidak memerlukan banyak kode khusus  platform. Ini didukung secara luas dengan perpustakaan eksternal, dan menawarkan arsitektur yang  telah teruji serta perpustakaan UI yang sangat baik. 

Semua ini berkontribusi pada waktu pengembangan yang singkat, yang sempurna untuk membuat MVP  guna menguji konsep dalam waktu singkat ke pasar, serta aplikasi sederhana. Kerangka kerja ini  merupakan pilihan tepat untuk aplikasi berperforma tinggi yang menawarkan pengalaman pengguna  umum di berbagai sistem. 

Waktu yang pas menggunakan Kotlin Multiplatform dibanding Flutter 

Kotlin Multiplatform sangat cocok untuk membuat aplikasi baru dan perlu banyak  kode khusus platform. SDK adalah pilihan yang baik ketika perlu memigrasikan aplikasi yang sudah  ada dan dikembangkan secara asli berkat skalabilitas berbagi kode. 

Migrasi dapat dilakukan secara iteratif. Skalabilitas juga memastikan performa luar biasa bahkan dalam  hal fitur kompleks, sehingga Kotlin Multiplatform adalah pilihan pas untuk proyek lebih besar. Terlebih, dia efektif dalam membuat aplikasi yang butuh fitur  yang diimplementasikan secara asli bersama dengan basis kode bersama. 

Flutter punya kelebihan konsistensi antarmuka pengguna (UI) dan pengembangan cepat. Ini karena fitur Hot Reload yang memungkinkan pengembang melihat perubahan secara langsung. Widget  yang kaya dan bisa disesuaikan juga memberikan fleksibilitas dalam desain tampilan. Kelemahan flutter terletak pada bahasa pemrogramannya, Dart, terutama bagi pengembang yang mungkin lebih terbiasa dengan bahasa lain. 

Disisi lain, keunggulan Kotlin Multiplatform pada penggunaan bahasa Kotlin yang bisa terintegrasi dengan kode sebelumnya, dan fleksibilitas untuk berbagi logika bisnis di beragam platform. Sayangnya, kotlin multiplatform punya kekurangan pada widget UI yang seragam seperti yang dimiliki oleh flutter, serta  tingkat popularitas yang belum sebesar flutter.

Pemilihan antara keduanya tergantung pada prioritas  pengembangan. Flutter lebih cocok untuk konsistensi UI dan pengembangan yang cepat,  sementara Kotlin Multiplatform lebih menonjol dalam penggunaan bahasa Kotlin dan integrasi dengan  proyek yang sudah ada.