Group 9

Gen Z di Dunia Kerja, Stigma dan Sederet Fakta!

Gen Z atau dikenal juga dengan istilah generasi internet. Kira-kira stigma apa yang paling sering Kamu dengar atau baca di ruang maya? Kabarnya, baru-baru ini muncul sejumlah stigma negatif Gen Z di dunia kerja. Salah satu topik yang sering dibahas adalah bahwa mereka kurang bekerja keras. Stigma itu muncul karena Generasi Z datang dengan nilai, harapan, dan cara pandang yang berbeda dari generasi sebelumnya.

Untuk diketahui, Gen Z adalah mereka yang lahir antara tahun 1997-2012. Beredarnya stigma negatif secara tidak langsung mengeneralisir semua kalangan Gen Z. Kira-kira stigma apalagi yang muncul di masyarakat soal Gen Z? Lalu, apa saja sederet fakta menarik mereka yang belum banyak diketahui oleh masyarakat luas? Yuk baca artikelnya.

  • Benarkah Gen Z itu Pemalas?

Menurut data dari lembaga Market Research di USA yang dipublikasikan oleh GWI, 72% dari Gen Z mengadopsi gaya hidup “the soft life”, yang menekankan kenyamanan dan ketenangan. Hal ini mungkin menjadi pemicu anggapan bahwa Gen Z malas dan kurang profesional di dunia kerja. Selain itu, Gen Z lebih sadar akan kesehatan mental mereka, dengan 29% di antaranya mengakui rentan terhadap kecemasan. Akibatnya, muncul stigma bahwa Gen Z mudah baper di tempat kerja.

Namun, meskipun ada banyak penilaian negatif, masih banyak dari Gen Z di dunia kerja yang menunjukkan etos kerja yang kuat, bahkan bersedia bekerja lembur. Data menunjukkan bahwa 37% dari Gen Z menghargai arahan dari rekan kerja, yang menunjukkan bahwa mereka mampu beradaptasi dan bekerja sama dalam tim.

Sederet Fakta Menarik Gen Z di Dunia Kerja

Terlepas munculnya stigma negatif di kalangan masyarakat, ternyata Gen Z juga punya sederet fakta menarik yang mungkin belum banyak diketahui orang. Beberapa fakta Gen Z di dunia kerja diantaranya:

  • Gen Z bersedia lembur kerja

Meski Gen Z dianggap punya gaya hidup santai, mereka masih bersedia kerja lebih lama atau lembur, terutama jika diberi kompensasi yang setara. Data dari BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2021 menyebut bahwa Gen Z bahkan bisa bekerja lebih lama dibandingkan dengan Generasi Milenial.

  • Gen Z menganut Work Life Balance

Work Life Balance adalah prioritas bagi Gen Z di dunia kerja. Mereka lebih cenderung mencari pekerjaan yang memungkinkan keseimbangan antara kehidupan profesional dan pribadi. Gen Z juga lebih memilih lingkungan kerja yang mendukung kesuksesan, pertumbuhan, dan keadilan.

  • Gen Z suka sistem kerja fleksibel

Kebanyakan dari Gen Z saat ini lebih menyukai sistem kerja secara Work From Home (WFH) karena dianggap lebih fleksibel dan mudah dilakukan dimana saja. Namun, masih ada beberapa kalangan dari Gen Z yang masih memiliki ketertarikan untuk WFO (Work From Office) dengan alasan untuk menjaring relasi serta memulai jenjang karir mereka.

  • Keterampilan digital Gen Z yang menonjol

Tak bisa dipungkiri, keterampilan digital yang dikuasai Gen Z juga patut diacungi jempol. Mereka memiliki pemahaman tentang teknologi, sosial media, dan juga trend-trend baru yang kini tengah ramai. Perusahaan dapat memanfaatkan Gen Z sebagai aset yang berharga untuk menyalurkan ide-ide inovatif dan kreatif yang mereka punya untuk pengembangan produk serta transformasi digital secara menyeluruh.

Kesimpulan

Itulah tadi gambaran stigma buruk Generasi Z serta beberapa fakta menarik mereka dalam dunia kerja. Meskipun sering kali mendapat stigma yang kurang positif, Gen Z sebenarnya membawa banyak potensi dan pendekatan baru yang segar di dunia kerja. Mereka adalah generasi yang adaptif, mandiri, dan inovatif, dengan nilai-nilai yang berbeda dari generasi sebelumnya. Memahami karakteristik dan kebutuhan mereka dapat membantu organisasi menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif dan produktif bagi semua generasi.

Mobile-App-Development_Blog-scaled

Mobile App: Rahasia Bisnis Modern yang Lebih Responsif dan Efisien

Dalam dunia bisnis yang semakin terhubung dan bergerak cepat, bisnis modern yang ideal adalah suatu keharusan untuk tetap relevan dan kompetitif. Bisnis modern bukan hanya tentang menggunakan teknologi terbaru, tetapi juga tentang bagaimana sebuah perusahaan dapat merespons kebutuhan pelanggan dengan cepat dan efisien.

Responsivitas tinggi adalah kunci utama di era digital ini, dimana pelanggan menginginkan layanan yang instan, mudah diakses, dan selalu tersedia. Bisnis yang mampu memenuhi ekspektasi ini tidak hanya akan mempertahankan loyalitas pelanggan, tetapi juga akan menciptakan pengalaman yang lebih personal dan memuaskan bagi mereka.

Keuntungan dan Pentingnya Akses Instan

Akses instan melalui aplikasi mobile menawarkan berbagai keuntungan yang signifikan untuk bisnis modern:

  1. Kenyamanan Pelanggan: Dengan akses instan, pelanggan dapat melakukan pembelian, mengakses layanan, atau mendapatkan informasi kapan saja dan di mana saja. Ini menghilangkan hambatan waktu dan lokasi, membuat interaksi dengan bisnis lebih mudah dan nyaman.
  2. Peningkatan Kepuasan Pelanggan: Akses cepat ke layanan dan produk meningkatkan kepuasan pelanggan. Mereka dapat mendapatkan apa yang mereka butuhkan tanpa harus menunggu lama, yang memperkuat pengalaman positif dan loyalitas terhadap brand.
  3. Kemampuan untuk Menyediakan Dukungan Real-Time: Aplikasi mobile memungkinkan bisnis untuk memberikan dukungan pelanggan secara real-time melalui chat, notifikasi, dan update langsung. Ini membantu dalam menyelesaikan masalah dengan cepat dan mengurangi potensi frustrasi pelanggan.
  4. Peluang untuk Promosi dan Penawaran Spesial: Dengan aplikasi mobile, bisnis dapat mengirimkan promosi, penawaran khusus, dan informasi terbaru langsung ke ponsel pelanggan. Ini tidak hanya meningkatkan keterlibatan pelanggan tetapi juga mendorong mereka untuk melakukan pembelian lebih sering.
  5. Pengumpulan Data dan Analitik: Akses instan memungkinkan bisnis untuk mengumpulkan data pelanggan secara real-time. Informasi ini sangat berharga untuk memahami perilaku pelanggan, tren pembelian, dan preferensi, yang dapat digunakan untuk membuat strategi pemasaran yang lebih efektif.

Langkah-Langkah Menuju Kesuksesan Bisnis Modern

Untuk membangun dan mengoperasikan bisnis modern yang sukses, berikut adalah langkah-langkah penting yang perlu diambil:

  1. Membangun Aplikasi Mobile yang Responsif: Aplikasi mobile harus dirancang untuk memberikan akses instan ke layanan dan produk, dengan antarmuka yang mudah digunakan, cepat, dan dapat diandalkan.
  2. Memastikan Keamanan Data Pelanggan: Berinvestasi dalam teknologi keamanan canggih untuk melindungi informasi pelanggan dan menjaga kepercayaan mereka adalah prioritas utama.
  3. Personalisasi Layanan Pelanggan: Gunakan data pelanggan untuk menawarkan layanan yang lebih personal, seperti rekomendasi produk dan penawaran yang disesuaikan, untuk meningkatkan engagement dan kepuasan pelanggan.
  4. Memantau dan Mengoptimalkan Kinerja Aplikasi: Pastikan aplikasi selalu berjalan dengan lancar dengan memantau kinerja secara rutin dan melakukan pembaruan yang diperlukan.
  5. Mengadopsi Teknologi Baru: Teruslah beradaptasi dengan teknologi terbaru untuk menjaga aplikasi tetap relevan dan inovatif.

Studi Kasus Sukses di Indonesia

Contoh sukses dari langkah-langkah ini dapat dilihat pada perusahaan-perusahaan besar di Indonesia seperti, Tokopedia dan Halodoc. Tokopedia, dengan aplikasi mobile-nya yang efisien, telah meningkatkan responsivitas bisnis dan mempertahankan posisinya sebagai salah satu e-commerce terbesar. Halodoc telah memberikan akses instan ke layanan kesehatan, yang memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam inovasi layanan kesehatan digital.

Tantangan yang Harus Dihadapi

Meski banyak keuntungan yang ditawarkan, bisnis modern juga menghadapi beberapa tantangan, yaitu :

  • Keamanan Data: Melindungi informasi pelanggan dengan teknologi keamanan yang canggih.
  • Ketersediaan Aplikasi: Memastikan aplikasi selalu siap digunakan tanpa gangguan.
  • Kompleksitas Pengembangan: Mengelola proses pengembangan aplikasi yang kompleks.
  • Adaptasi Teknologi: Menyesuaikan dengan perkembangan teknologi baru.

Mengapa Memilih Vascomm?

Di tengah tantangan ini, memiliki mitra yang tepat sangat penting. Vascomm, software house terpercaya, siap membantu Anda mengatasi semua tantangan tersebut dan membawa bisnis Anda ke level berikutnya. Dengan pengalaman yang telah terbukti dalam membantu berbagai klien sukses, Vascomm menyediakan solusi teknologi yang inovatif dan dapat diandalkan. Jangan biarkan bisnis Anda tertinggal di era digital ini. Bersama Vascomm, Anda dapat mengubah tantangan menjadi peluang dan menciptakan bisnis modern yang siap bersaing di pasar global. Apakah Anda siap menjadi yang berikutnya? Mari bergabung dengan Vascomm dan raih kesuksesan bisnis yang Anda impikan.

Employee Self Service

Employee Self Service untuk Efisiensi HR

Employee Self Service, satu dari sekian fitur andalan tim HR yang wajib ada di aplikasi HRIS. Bisa dibilang, fitur berbasis cloud ini akan mengurangi beban pekerjaan tim HR. Jadi, karyawan dengan mudah bisa mengakses informasi pribadi dan melakukan tugas administratif secara mandiri. Mulai dari edit atau perbarui data pribadi, pengajuan cuti, klaim reimbursement, review kehadiran, dan lainnya. 

Selain itu, proses yang sebelumnya perlu birokrasi dan dokumen fisik kini dapat dilakukan secara digital lewat fitur ESS. Karena berbasis online, karyawan bisa mengakses platform HRIS dari smartphone, laptop, PC atau perangkat yang terhubung ke internet. Bak simbiosis mutualisme, Employee Self Service akan menguntungkan bagi karyawan dan perusahaan, khususnya tim HR.

Manfaat Employee Self Service bagi Karyawan

Kemudahan Akses dan Fleksibilitas:

ESS memudahkan karyawan mengakses informasi serta melakukan tugas administratif kapan saja dan dimana saja. Mereka bisa melakukannya lewat smartphone atau komputer yang terhubung ke internet. Jadi, karyawan gak harus datang ke kantor atau bergantung pada HR.

Meningkatkan Keterlibatan dan Kepuasan:

Karyawan punya partisipasi dan kontrol lebih besar atas proses HR. Seperti penilaian kinerja, mengikuti pelatihan, dan memberikan umpan balik secara langsung lewat sistem. Dengan begitu, kepuasan kerja dan loyalitas karyawan pada perusahaan akan meningkat. 

Menyesuaikan Kebutuhan Individu:

Fitur ESS memungkinkan karyawan menyesuaikan pengaturan kerja sesuai kebutuhan pribadi, seperti pilih jadwal kerja dan shift. Fitur ini meningkatkan kepuasan karyawan dengan memberikan fleksibilitas dalam mengelola pekerjaan mereka.

Mendukung Transparansi:

Karyawan punya akses langsung dan transparan terhadap data dan kebijakan HR. Sehingga keterbukaan ini bisa meningkatkan kepercayaan karyawan dan sense of belonging mereka terhadap perusahaan. 

Manfaat Employee Self Service bagi Perusahaan

Mempermudah Aktivitas HR :

Beban kerja tim HR berkurang karena sebagian tugas administratifnya dapat dialihkan kepada karyawan. Proses seperti pengolahan payroll, pengiriman slip gaji, dan pengelolaan absensi yang sebelumnya butuh banyak waktu dan tenaga, kini dapat dilakukan dengan lebih efisien melalui sistem ESS.

Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi :

Berkurangya pekerjaan administratif manual, menjadikan pengeluaran operasional perusahaan lebih efisien. Tim HR bisa fokus pada tugas strategis lain, seperti pengembangan skill dan potensi SDM.

Hemat Biaya :

Penggunaan ESS akan mengurangi biaya pemakaian kertas dan penyimpanan dokumen fisik. Sistem digital mengurangi kebutuhan akan dokumen cetak dan meminimalkan penumpukan dokumen, yang pada akhirnya menghemat biaya operasional.

Mengurangi Human Error :

Dengan otomatisasi proses yang sebelumnya dilakukan secara manual, ESS membantu mengurangi risiko kesalahan dalam pengelolaan data. Data yang diperbarui secara otomatis mengurangi kemungkinan kesalahan manusia dan memastikan akurasi informasi.

Keamanan Data:

ESS meningkatkan keamanan data karyawan dengan menyimpannya dalam sistem cloud yang terenkripsi. Ini mengurangi resiko kehilangan atau kerusakan data akibat bencana atau kesalahan teknis, serta memastikan data tetap aman dan terlindungi.

Kesimpulan

Berdasarkan uraian tadi, kesimpulannya bahwa fitur Employee Self Service menjadi alat yang sangat berharga dalam pengelolaan SDM modern. Fitur ESS bukan hanya akan meningkatkan efisiensi operasional perusahaan tetapi juga mampu memperbaiki pengalaman kerja karyawan. Dari sisi karyawan, integrasi ESS dalam aplikasi HRIS akan memberikan kontrol dan fleksibilitas terhadap data pribadi mereka.  

Sementara dari sisi perusahaan, fitur Employee Self Service bisa mengurangi beban pekerjaan administratif tim HR yang berhubungan juga dengan pengeluaran operasional. Dengan begitu, perusahaan bisa menciptakan lingkungan kerja yang lebih transparan, dan efisien. 

Selain mengembangkan platform HRIS sendiri, Anda juga berkolaborasi dengan pihak ketiga. Tak sedikit penyedia layananan HRIS siap pakai yang menawarkan fitur menarik dan diperlukan oleh tim HR. KelolaHR by Vascomm salah satunya, yang sudah mengembangkan 60 lebih fitur.

Beberapa fitur utama KelolaHR by Vascomm seperti fitur pengelolaan karyawan, absensi, manajemen kerja, sistem payroll, inventaris, dan lainnya. Untuk memberi gambaran lengkap sekaligus pengalaman langsung, Anda bisa melakukan uji coba platform nya gratis di laman KelolaHR atau bisa klik disini

Deepfake

Deepfake Menjamur, Tips Bedakan Foto Asli dan Palsu

Deepfake belakangan jadi perbincangan karena dianggap cukup meresahkan. Hasil foto, audio, dan video yang digenerate oleh teknologi AI ini mampu mengecoh indera penglihatan atau pendengaran manusia. Akibatnya, banyak orang khawatir dengan potensi penyalahgunaan AI untuk menyebarkan informasi palsu atau memanipulasi opini publik. Penting bagi kita untuk memahami cara kerja teknologi canggih ini dan bagaimana mendeteksinya demi menjaga integritas informasi yang kita terima.

Bagaimana deepfake diciptakan? 

Deepfake adalah rekaman komputer yang dilatih melalui gambar-gambar yang sudah ada dan tak terhitung jumlahnya, kata Cristina Lopez, Analis senior Graphika. Deepfake bekerja dengan berbagai cara, salah satunya menggunakan Generative Adversarial Network (GAN). GAN adalah sebuah framework machine learning yang terdiri dari dua jaringan saraf, yaitu generator dan diskriminator. 

Generator bertugas untuk menciptakan gambar palsu yang seolah terlihat nyata. Sementara discriminator akan membedakan gambar asli dan palsu. GAN akan menebak seperti apa wujud seseorang dari berbagai sudut dan kondisi, lalu memindahkan orang tersebut ke orang lain dalam video target dengan menemukan ciri-ciri umum. 

Penyalahgunaan deepfake

Sebuah teknologi apapun, jika jatuh ke tangan orang yang tidak tepat, maka akan dipakai untuk tujuan merugikan. Teknologi yang seharusnya membantu kehidupan sehari-hari bisa disalahgunakan untuk merusak reputasi, menyebarkan informasi palsu, atau bahkan menciptakan ancaman terhadap keamanan digital, privasi, dan integritas informasi. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa teknologi dipakai dengan penuh tanggung jawab dan dalam batasan etika yang tepat.

Bentuk penyalahgunaan teknologi deepfake diantaranya:

Penipu akan membuat video atau audio palsu yang sangat meyakinkan, meniru wajah atau suara seseorang untuk menipu target mereka. Tujuannya untuk menyebarkan informasi palsu, mencuri identitas, bahkan memeras individu.

Deepfake memungkinkan seseorang bisa membuat acara fiktif, juga melakukan wawancara yang menampilkan politisi, selebritas, atau orang berpengaruh lain. Sehingga, informasi hoax ini yang nantinya bisa merusak reputasi, dan mempengaruhi opini publik.

Deepfake dapat melanggar hak asasi dan martabat manusia. Hal ini karena kemampuannya yang menyebarkan informasi salah atau atau kurang pantas. Dampaknya, kepercayaan masyarakat terhadap media dan sumber informasi yang sah akan berkurang.

Cara mendeteksi deepfake

Penyalahgunaan deepfake semakin meningkat seiring perkembangan teknologinya. Tak heran jika masyarakat cukup sulit untuk mendeteksinya. Mendeteksi deepfake bisa menjadi tantangan, meski begitu ada beberapa pertanyaan yang bisa kita jadikan sebagai indikatornya, seperti:

  1. Apakah detailnya tampak kabur atau tidak jelas? Cari masalah pada kulit atau rambut, atau wajah yang tampak lebih kabur daripada lingkungan tempat mereka berada. Fokusnya mungkin tampak lembut secara tidak wajar. 
  2. Apakah pencahayaannya terlihat tidak natural? Sering kali, algoritma deepfake mempertahankan pencahayaan klip yang dipakai sebagai model untuk video palsu. Ini tidak sesuai dengan pencahayaan pada video target. 
  3. Apakah kata-kata atau suara tidak sesuai dengan visual? Audio mungkin tidak sesuai dengan orangnya, terutama jika videonya palsu tetapi audio aslinya tidak dimanipulasi dengan hati-hati. 
  4. Apakah sumbernya tampak dapat dipercaya? Metode ini sering dipakai oleh jurnalis dan peneliti sumber utama atau referensi dari sebuah gambar. Mulai dari siapa yang mengunggah gambarnya, dimana gambar diunggah, dan apakah masuk akal bagi mereka untuk melakukannya.

Langkah strategis untuk memitigasi penyalahgunaan deepfake

Berikut beberapa langkah strategis yang bisa kita dilakukan agar tak termakan foto palsu:

Bisa dibilang, ini jadi metode paling mudah untuk membedakan antara video asli dengan palsu. Sistem AI harus dilatih dalam jangka waktu lama untuk mengembangkan deepfake. Sehingga, sebagian besar video deepfake biasanya punya durasi singkat dan bersumber dari video media sosial.

Kita dapat memeriksa media yang dimanipulasi dengan mencari ketidakkonsistenan pada gambar atau video. Misalnya, bayangan mungkin hilang, tidak konsisten atau memiliki masalah pencahayaan.

Sebagian besar gambar dan video punya metadata, termasuk tanggal, waktu, dan lokasi foto. Melihat data ini untuk melihat apakah cocok dengan konten gambar dapat membantu menentukan keasliannya.

Periksalah situs web untuk melihat apakah gambar tadi berasal dari sumber yang punya reputasi baik dan dapat dipercaya. Jika gambar berasal dari sumber yang tak dikenal atau tidak terverifikasi, maka kemungkinan besar dia palsu.

Terakhir, kita perlu berinvestasi dalam teknologi AI dan perangkat lunak yang mampu mendeteksi deepfake secara akurat. Pemanfaatan tool seperti Forensically dan Izitru bisa dipakai untuk menganalisa gambar asli atau hasil karya manipulatif seseorang.

Cara Memperbaiki Bug CrowdStrike

Cara Memperbaiki Bug CrowdStrike

Bug CrowdStrike menjadi ancaman cukup serius yang bisa menyebabkan gangguan besar pada sistem keamanan perusahaan. Masih ingat insiden beberapa waktu lalu yang menghebohkan dunia, khususnya bagi pengguna Microsoft? Insiden itu melumpuhkan sistem jaringan perusahaan, sehingga semuanya jadi macet. Lalu, bagaimana perusahaan memperbaiki Bug CrowdStrike? Kami akan menguraikannya di artikel ini.

Langkah efektif perbaiki bug crowdStrike

CrowdStrike telah merilis panduan sementara untuk mengatasi blue screen bagi para pengguna Windows. Panduan ini akan memaksa Windows untuk memulai sistem di Safe Mode sehingga driver pihak ketiga seperti driver kernel-level CrowdStrike tidak bisa dimuat. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil saat layar mengalami blue screen:

  1. Boot Windows ke Safe Mode atau Windows Recovery Environment.
  2. Arahkan ke direktori C:\Windows\System32\drivers\CrowdStrike.
  3. Cari file dengan nama “C-00000291*.sys”, lalu hapus.
  4. Boot ulang komputer

Selain keempat langkah tadi, masih ada 2 metode lain yang bisa kita pakai untuk mencegah CrowdStrike, yaitu:

Metode 1:

  1. Masuk ke Command Prompt dari opsi Pemulihan.
  2. Arahkan ke C:\Windows\System32\Drivers
  3. Ubah nama CrowdStrike menjadi Crowdstrike_Old
  4. Nyalakan ulang PC.

Metode 2:

  1. Boot PC Windows Anda ke Safe Mode atau Windows Recovery Environment.
  2. Buka Registri Windows
  3. Edit kunci berikut untuk menonaktifkan csagent.sys agar tidak dimuat.
  4. HKLM:\SYSTEM\CurrentControlSet\Services\CSAgent\Mulai dari 1 hingga 4

Jika Anda menjalankan Windows pada instans AWS EC2, Anda dapat mencoba metode lain. Metode ini bisa juga diterapkan untuk instance Windows yang berjalan di Google Cloud Platform. Berikut kelima opsi lain yang bisa dipakai untuk menjalankan Windows pada instans AWS EC2 :

  1. Lepaskan volume EBS dari EC2 yang terkena dampak
  2. Pasang volume EBS ke EC2 baru
  3. Perbaiki folder driver CrowdStrike sesuai solusi yang disarankan oleh CrowdStrike
  4. Lepaskan volume EBS dari instans EC2 baru
  5. Lampirkan volume EBS ke instans EC2 yang terdampak

Langkah sigap crowdStrike cegah bug terulang

Untuk mencegah bug terulang lagi, CrowdStrike mengambil langkah sigap dengan memperkuat proses pengujian dan memperbarui protokol keamanan. Mereka juga memperkenalkan pendekatan baru dalam pemantauan sistem untuk mendeteksi potensi masalah sebelum menyebar.

Langkah tadi dirancang untuk memastikan bahwa BSOD tidak terulang di masa depan, sehingga perusahaan dapat terus beroperasi dengan aman dan efisien. Berikut beberapa tindakan yang dilakukan CrowdStrike untuk melangkah maju:

  1. Memperbarui prosedur pengujian Sistem Konfigurasi Konten.
  2.  Menambahkan lapisan penerapan tambahan dan pemeriksaan penerimaan untuk Sistem Konfigurasi Konten.
  3. Memberikan kontrol tambahan kepada pelanggan atas penerapan pembaruan Konten Respons Cepat.
  4.  Mencegah pembuatan file Channel 291 yang bermasalah.
  5.  Menerapkan pemeriksaan tambahan di Content Validator.
  6. Meningkatkan pemeriksaan batas di Content Interpreter untuk Konten Respons Cepat di File Channel 291.
  7. Melibatkan dua vendor keamanan perangkat lunak pihak ketiga yang independen untuk melakukan peninjauan lebih lanjut terhadap kode sensor Falcon dan kontrol kualitas menyeluruh serta proses rilis.
CrowdStrike Bug pada Sistem Windows Pelajaran berharga dari insiden BSOD

CrowdStrike bug dan pelajaran penting dari insiden BSOD

CrowdStrike bug, penyebab insiden BSOD di seluruh dunia beberapa waktu lalu itu melumpuhkan sistem operasional perusahaan dan organisasi. Lalu, apa yang menyebabkan insiden itu muncul, dan bagaimana solusi untuk mengantisipasinya di masa mendatang, simak terus artikelnya.

Bayangkan jika seseorang dengan mudahnya bisa mematikan sistem IT bank, kampus, dan perusahaan, hanya dengan satu file! Insiden inilah yang sempat heboh bulan lalu, tepatnya 19 Juli 2024. Bagaimana tak heboh, ribuan sistem Windows di seluruh dunia mengalami Blue Screen of Death (BSOD). Insiden ini disebabkan oleh pembaruan buggy dari CrowdStrike Falcon Sensor

Pasalnya, CrowdStrike, penyedia layanan solusi keamanan siber terkenal ini merilis pembaruan untuk Falcon Sensor pada awal Juli 2024. Namun, proses pembaruannya ternyata mengandung bug yang menyebabkan crash sistem Windows. Akibatnya, muncul BSOD yang mengganggu operasi perusahaan dan entitas di seluruh dunia. Insiden ini terutama mempengaruhi pengguna di Amerika Utara dan Eropa.

Salah satu kasus yang menonjol terjadi di rumah sakit besar di New York. Lebih dari 200 komputer yang biasa dipakai untuk manajemen data pasien tiba-tiba terkena BSOD. Akibatnya, operasional rumah sakit selama beberapa jam. Sehingga pihak rumah sakit meminta para staf untuk melakukannya secara manual menggunakan kertas. 

Insiden lain terjadi di bandara utama Frankfurt, jerman. Akibat BSOD, sistem check-in otomatis mengalami gangguan selama berjam-jam. Sebagai pusat transportasi utama di Eropa, insiden BSOD mempengaruhi ribuan penumpang dan jadwal penerbangan terlambat. 

Berdasarkan laporan dari CrowdStrike, lebih dari 30.000 sistem terpengaruh dalam insiden ini. Dari jumlah itu, sekitar 40% adalah sistem di perusahaan besar, sementara sisanya (60%) di organisasi menengah dan kecil. Diperkirakan kerugian finansial yang ditimbulkan mencapai lebih dari 50 juta dolar AS, termasuk biaya perbaikan sistem dan kerugian akibat gangguan operasional.

Solusi dan Pelajaran yang Dapat Dipetik

CrowdStrike merespons cepat insiden BSOD dengan merilis patch untuk memperbaiki bug yang ada. Namun, untuk beberapa organisasi, dampak insiden tidak bisa diatasi cepat. Banyak perusahaan terpaksa melakukan rollback ke versi sebelumnya dari Falcon Sensor, dan melakukan peninjauan ulang terhadap kebijakan pengelolaan risiko mereka.

Pelajaran penting yang bisa Kita ambil dari insiden ini adalah pentingnya pengujian perangkat lunak secara komprehensif sebelum rilis. Pengujian yang melibatkan beberapa skenario penggunaan akan membantu proses identifikasi potensi bug sebelum mencapai pengguna akhir. Selain itu, organisasi perlu rencana cadangan kuat, termasuk prosedur untuk rollback dan komunikasi internal yang efisien dalam menghadapi insiden seperti ini.

Agar insiden serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang, ada beberapa upaya antisipasi yang bisa kita ambil, diantaranya:

  1. Pastikan selalu backup sistem sebelum melakukan pembaruan
  2. Rajin memperbarui semua driver dan perangkat lunak
  3. Uji update di lingkungan staging sebelum menerapkan ke sistem produksi
  4. Untuk stabilitas, sebaiknya tetap gunakan beberapa versi di sebelumnya
  5. Terapkan protokol keamanan ketat dan pantau tiap pembaruan yang masuk

Kesimpulan

Insiden BSOD akibat bug pembaruan Falcon Sensor dari CrowdStrike menyoroti pentingnya keamanan dan ketelitian dalam pengembangan perangkat lunak. Keamanan siber pun tidak hanya soal melindungi data dari ancaman eksternal, tetapi juga mengelola risiko dari dalam. Dengan begitu, perusahaan dan organisasi bisa memperkuat sistem dan mengurangi risiko di masa depan. 

Insiden BSOD CrowdStrike secara tidak langsung menunjukkan adanya kerentanan teknologi yang kita andalkan setiap hari. Pengujian cermat, respons cepat terhadap masalah, dan kesiapan untuk mengelola krisis adalah kunci untuk menjaga integritas sistem dan layanan. 

Butuh Kapasitas Server untuk 250 juta user?Berikut pertimbangannya

Butuh Kapasitas Server untuk 250 juta user?Berikut pertimbangannya

Beberapa waktu lalu, jagat maya dihebohkan dengan huru-hara Sistem Informasi Rekapitulasi Pilkada atau disingkat SIREKAP. Banyak pengguna yang mengeluhkan aplikasinya lemot, sering error, dan susah login. Mengutip dari beberapa portal berita online, permasalahan tadi disebabkan karena banyaknya pengguna yang mengakses sistem dalam waktu bersamaan. Sehingga menyebabkan server down. Berapa banyak kapasitas server yang diperlukan untuk melayani 250 juta pengguna? 

Menentukan kapasitas server yang dibutuhkan untuk melayani 250 juta pengguna melibatkan beberapa faktor, termasuk jenis layanan yang disediakan, tingkat interaksi pengguna, dan sebagainya.

Berikut beberapa pertimbangan umum yang menentukan kapasitas kebutuhan server:

Tipe Layanan

Jika layanan menghabiskan banyak sumber daya seperti video streaming, game online, dan aplikasi berat, maka kapasitas server yang diperlukan juga akan lebih besar.

Tingkat penggunaan 

Pengguna yang berinteraksi dengan server secara aktif akan memerlukan kapasitas server lebih besar. User aktif adalah mereka yang melakukan pengiriman data terus menerus melalui aplikasi. Sebaliknya, pengguna yang tingkat interaksi akses ke aplikasi terbatas tidak memerlukan kapasitas server cukup besar. 

Beban Kerja Puncak

Perlu dihitung beban kerja puncak untuk memastikan server bisa menangani lonjakan lalu lintas pengguna secara efisien tanpa mengalami penurunan kinerja. Perlu adanya uji skalabilitas dan kinerja aplikasi secara rutin di bawah beban berat untuk mengidentifikasi kemacetan dan mengatasinya secara proaktif.

Cache dan Optimalisasi

Penggunaan teknik caching dan optimalisasi server dapat mengurangi beban pada server, mengurangi kebutuhan kapasitas. Penerapan caching untuk data yang sering diakses atau seluruh halaman guna mengurangi beban server aplikasi. Kita bisa gunakan teknologi seperti Redis atau Memcached untuk cache dalam memori.

Redundansi dan Ketahanan

Dalam beberapa kasus, diperlukan server cadangan dan keamanan yang baik untuk mengatasi kegagalan perangkat keras atau serangan. Kita perlu menyiapkan sistem cadangan, redundansi, dan rencana pemulihan bencana untuk meminimalkan waktu henti dan kehilangan data.

Jaringan

Ketersediaan bandwidth yang cukup dan infrastruktur jaringan yang handal sangat penting untuk mendukung jumlah pengguna yang besar. Penggunaan mekanisme caching dan Jaringan Pengiriman Konten (CDN) perlu dipertimbangan untuk mengurangi beban dan latensi server. 

Manajemen Biaya

Efisiensi alokasi sumber daya dan pemantauan biaya ternyata juga jadi pertimbangan penting untuk keberlanjutan pengembangan sistem. Untuk itu perlu pengawasan biaya terkait dengan penskalaan. 

Penting untuk melakukan analisis lebih lanjut dan mempertimbangkan kebutuhan spesifik aplikasi atau layanan yang akan dijalankan pada server tersebut. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah skala horizontal (penambahan server) dan vertikal (peningkatan daya server individual). Tujuannya untuk memastikan fleksibilitas dan skalabilitas sistem. Dengan data yang lebih spesifik, dapat dilakukan perhitungan yang lebih akurat untuk menentukan kapasitas server yang dibutuhkan.

Kesimpulannya, untuk menghitung kapasitas pengguna secara bersamaan perlu melibatkan beberapa pertimbangan seperti kapasitas server, bandwidth jaringan, penggunaan sumber daya rata-rata per pengguna, dan jumlah maksimum pengguna yang didukung oleh sistem tanpa menurunkan kinerja. 

Perhitungan tadi mungkin rumit dan perlu pengujian beban untuk menentukan secara tepat kapasitas pengguna secara bersamaan. Ada juga berbagai alat dan layanan online yang dapat membantu memperkirakan kapasitas pengguna secara bersamaan berdasarkan parameter dan persyaratan tertentu.

Pemanfaatan AI Chat GPT untuk Bisnis Kecil

Pemanfaatan AI Chat GPT untuk Bisnis Kecil Anda

Kecerdasan buatan (AI) menjadi pusat perhatian di beberapa tahun terakhir, terutama dengan munculnya Large Language Models (LLM) seperti GPT-3. Bagi bisnis kecil, AI bisa menjadi alat hebat untuk meningkatkan efisiensi, kreativitas, dan daya saing. Artikel ini akan mengurai bagaimana bisnis kecil bisa memanfaatkan LLM Generative AI seperti Chat GPT, Microsoft Bing Chat, dan Google Bard untuk meningkatkan usaha mereka dengan cara yang mudah dimengerti.

1. AI Chat GPT untuk Automatisasi Tugas Rutin

LLM AI dapat digunakan untuk mengotomatisasi tugas rutin dan repetitif. Misalnya, Anda dapat memanfaatkan LLM untuk menanggapi pertanyaan umum dari pelanggan, menghemat waktu dan sumber daya manusia. Dengan demikian, staf Anda bisa fokus pada tanggung jawab yang lebih strategis dan kompleks. Di sisi lain, pelanggan bisa mendapatkan jawaban dengan cepat tanpa menunggu staf manusia, meningkatkan kepuasan pelanggan dan mengurangi beban pekerjaan customer service.

2. Pembuatan Konten yang Relevan

LLM Generative AI mampu menciptakan konten yang lebih relevan dan menarik. Anda bisa menggunakan AI untuk membuat deskripsi produk, posting blog, atau bahkan konten media sosial. Dengan cara ini, Anda dapat memperluas audiens dan mempertahankan keterlibatan pelanggan, meningkatkan brand awareness secara signifikan. Contoh praktisnya seperti penambahan deskripsi yang lebih kreatif dan menarik meningkatkan daya tarik produk, memotivasi pelanggan untuk melakukan pembelian impulsif.

3. Pengoptimalan Proses Bisnis

Pemanfaatan LLM AI membantu dalam mengoptimalkan proses bisnis. Melalui analisis data yang canggih, AI dapat memberikan wawasan tentang bagaimana meningkatkan efisiensi operasional, mengidentifikasi peluang pertumbuhan, dan mengelola risiko. Ini membantu Anda membuat keputusan yang lebih cerdas dan tepat waktu. Contoh implementasinya, sebuah perusahaan makanan cepat saji menggunakan analisis prediktif AI untuk mengoptimalkan rantai pasok dan manajemen inventaris.

4. Pengembangan Aplikasi Berbasis AI

Jika bisnis Anda bergerak di bidang teknologi, Anda dapat mempertimbangkan pengembangan aplikasi berbasis AI. Misalnya, menggunakan LLM untuk menciptakan asisten virtual yang dapat membantu pelanggan dalam navigasi produk, memberikan rekomendasi, atau bahkan menyelesaikan pembelian secara otomatis. Di Vascomm misalnya, tim IT developer menggunakan AI Code Copilot untuk mempermudah penyelesaian code. Dengan cara ini, developer Vascomm bisa menyelesaikan code 50% lebih cepat dari sebelumnya dengan kualitas yang lebih baik juga.

5. Personalisasi Pengalaman Pelanggan

LLM Generative AI membantu Anda mempersonalisasi pengalaman pelanggan. Dengan analisis data yang mendalam, Anda dapat membuat rekomendasi produk yang lebih tepat dan menyesuaikan komunikasi dengan preferensi individu pelanggan. Ini meningkatkan kepuasan pelanggan dan membangun hubungan jangka panjang. Contoh implementasinya pada sebuah toko online menggunakan rekomendasi produk AI berbasis LLM berdasarkan riwayat pembelian dan preferensi pelanggan.

Langkah-langkah Implementasi AI Chat GPT

Berikut langkah yang bisa digunakan dalam mengimplementasikan pemanfaatan AI GPT di bisnis Anda:

  1. Identifikasi tugas yang bisa diotomatisasi: Identifikasi tugas yang memerlukan otomatisasi, seperti respon pelanggan, analisis data, atau pembuatan konten.
  2. Pilih platform AI yang sesuai: Pilihlah platform atau layanan AI yang sesuai dengan anggaran dan kebutuhan bisnis Anda.
  3. Pelajari penggunaan alat LLM: Pelajari cara menggunakan alat LLM yang Anda pilih melalui dokumentasi, tutorial, atau pelatihan yang disediakan.
  4. Terapkan pada skala kecil terlebih dulu: Mulailah dengan mengimplementasikan LLM pada skala kecil untuk menguji kinerjanya sebelum diterapkan secara luas.
  5. Evaluasi dan optimalisasi terus-menerus: Terus pantau kinerja AI dan perbarui implementasi sesuai dengan umpan balik dan hasil evaluasi.

Anda juga dapat berkonsultasi dengan Konsultan IT yang berpengalaman dalam implementasi AI untuk usaha kecil seperti Vascomm. Dengan konsultasi ahli, Anda dapat mengurangi ketidakpastian dan meningkatkan peluang kesuksesan implementasi GPT AI dalam bisnis kecil Anda. 

Bagus Fibrianto

Mobile App Development: Project Kompleks tapi Resource Terbatas

Mobile App Development: Project Kompleks tapi Resource Terbatas [2]

Pengembangan aplikasi mobile (mobile app development) dalam proyek yang kompleks dengan sumber daya terbatas bisa menjadi tantangan. Meski begitu, dia bisa diatasi dengan perencanaan yang cermat dan strategi tepat. Masih melanjutkan artikel sebelumnya, berikut beberapa strategi yang bisa kita implementasikan untuk mengoptimasi resource terbatas dalam pengembangan proyek aplikasi mobile berskala besar atau kompleks.

Memaksimalkan Penggunaan Library dan Plugin

Bisa dibilang, cara ini efektif untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas kode. Library dan plugin adalah kumpulan kode yang dikembangkan oleh komunitas atau pengembang individu dan bisa kita pakai lagi untuk pembangunan aplikasi. Jadi, pengembang tidak perlu menulis kode dari awal. 

Penggunaan library UI seperti Material-UI di React Native atau Flutter dapat mempermudah implementasi antarmuka pengguna yang menarik tanpa harus menulis setiap komponen secara manual. Plugin juga memberi fungsi tambahan yang memperluas kemampuan aplikasi tanpa perlu mengembangkan fitur dari awal.

Meski begitu, pemilihan library dan plugin harus dilakukan secara hati-hati. Pengembang perlu memastikan library atau plugin punya dukungan komunitas yang baik, terus diperbarui, dan cocok dengan kebutuhan spesifik proyek. Terlalu banyak ketergantungan pada library atau plugin tertentu bisa menghambat fleksibilitas pengembangan. 

Pemanfaatan library dan plugin yang maksimal akan mempercepat proses pengembangan, meningkatkan kualitas kode, dan mengurangi risiko kesalahan manusia. Dengan begitu, pengembang bisa menciptakan aplikasi mobile yang lebih efisien dan andal.

Manajemen Waktu 

Manajemen waktu juga menjadi unsur kritis dalam kesuksesan pengembangan aplikasi mobile. Pengembang perlu merencanakan dan mengatur waktu dengan cermat, mulai dari tahap perencanaan hingga penyelesaian proyek. Langkah awal manajemen waktu yang efisien adalah dengan membuat jadwal realistis dan mematuhinya. 

Pembagian waktu yang baik membantu menghindari prokrastinasi dan memastikan bahwa setiap fase pengembangan mendapatkan perhatian yang diperlukan. Masing-masing tahapannya adalah melakukan identifikasi tugas-tugas kunci. Kedua, alokasikan cukup waktu untuk setiap tahap pengembangan. Ketiga, prioritaskan pekerjaan berdasarkan urgensi dan dampaknya terhadap proyek.

Penggunaan alat manajemen proyek dan teknologi yang mendukung efisiensi waktu juga penting. Tools seperti Trello, Asana, atau Jira bisa melacak progres, mengelola tugas, dan memungkinkan kolaborasi yang lancar antar anggota tim. Otomatisasi proses seperti build dan deployment juga bisa menghemat waktu secara signifikan. 

Terakhir, pemantauan dan evaluasi progres secara berkala bisa membantu pengembang dalam mengidentifikasi potensi keterlambatan atau masalah lainnya. Pengembang dengan cepat juga bisa mengambil tindakan korektif. Ketepatan manajemen waktu membantu pengembang untuk mengoptimalkan produktivitas, meningkatkan kualitas hasil, dan memastikan proyek aplikasi mobile selesai tepat waktu sesuai dengan target yang ditentukan.

Pemantauan Kode yang Konsisten

Langkah terakhir ini untuk memastikan kualitas dan keberlanjutan proyek. Kode yang konsisten mengikuti standar dan pedoman penulisan kode yang sudah ditetapkan. Ini mencakup pemakaian format yang seragam, penyusunan struktur kode, dan penggunaan konvensi penamaan variabel dan fungsi. 

Dengan menjaga konsistensi, pengembang dan anggota tim lain dengan mudah bisa memahami, membaca, dan memelihara kode, bahkan jika proyek menjadi semakin kompleks atau berganti tangan kepada pengembang baru. Konsistensi pemantauan kode bisa ditingkatkan lewat penggunaan alat analisis statis dan penerapan kode review secara teratur.

Alat analisis statis seperti ESLint atau Pylint akan membantu mengidentifikasi potensi masalah dalam kode, seperti kesalahan sintaks, atau pelanggaran aturan penulisan kode. Pemantauan lewat kode review oleh anggota tim memungkinkan umpan balik konstruktif, pertukaran pengetahuan, dan penyempurnaan berkelanjutan. Kode yang konsisten bukan hanya menciptakan lingkungan pengembangan lebih bersih, tapi juga meningkatkan kecepatan dan efisiensi tim dalam mengembangkan, memelihara, dan memperbarui aplikasi mobile.

Kesimpulan

Kesuksesan proyek pengembangan aplikasi mobile tergantung pada langkah-langkah yang diambil sejak awal hingga implementasi akhir. Perencanaan matang, pemilihan platform yang tepat, dan efisiensi manajemen waktu menjadi faktor kunci untuk mencapai hasil optimal. 

Selain itu, penggunaan kerangka kerja yang efisien dan pemaksimalan library serta plugin membantu mempercepat proses pengembangan sambil meningkatkan kualitas dan konsistensi kode. Pemantauan kode yang konsisten, dengan penerapan standar penulisan kode dan analisis statis, memainkan peran penting dalam menciptakan lingkungan pengembangan yang terstruktur dan dapat dipahami oleh seluruh tim.

Pentingnya memahami kebutuhan pengguna, memilih platform dengan bijaksana, dan mengintegrasikan teknologi terkini dalam pengembangan memberi fondasi kuat untuk menciptakan aplikasi mobile yang sukses. 

Kesimpulannya, kesuksesan proyek pengembangan aplikasi mobile perlu kombinasi harmonis dan perencanaan strategis, keahlian teknis, manajemen sumber daya yang efisien, dan komitmen terhadap standar kualitas tinggi sepanjang siklus hidup pengembangan aplikasi tersebut.

Ian Ahmad P

Pengembangan aplikasi mobile

Mobile App Development: Project Kompleks, tapi Resource Terbatas? (1)

Pengembangan aplikasi mobile (mobile app development) di era disrupsi digital kini menjadi bagian integral dalam dunia teknologi. Pemahaman tentang bagaimana memaksimalkan sumber daya pun menjadi penting untuk bisa mengembangkan aplikasi yang responsif, efisien, dan inovatif. Persoalannya, tidak semua perusahaan punya tim mobile developer dalam jumlah cukup banyak. Lalu, bagaimana mereka yang punya keterbatasan resource tetap bisa menyelesaikan project besar dan kompleks? Simak uraian dan bocoran tipsnya di artikel ini. 

Pengerjaan proyek mobile app development skala besar dengan developer mobile terbatas rupanya menjadi tantangan tersendiri. Meski begitu, itu bukan pekerjaan mustahil yang tidak bisa kita selesaikan dengan baik. Dengan perencanaan matang dan strategi efektif, Kita masih bisa mengoptimalkan tim kecil untuk menyelesaikan proyek. Berikut beberapa strategi  yang bisa Kita aplikasikan untuk mengoptimalkan resource terbatas dalam pengembangan proyek aplikasi mobile berskala besar atau kompleks. 

Perencanaan yang Matang

Perencanaan yang baik menjadi penentu suksesnya proyek pengembangan aplikasi mobile. Dokumen perencanaan proyek bertujuan untuk menghindari ambigu atau konflik yang mungkin muncul selama pengembangan. Hal utama yang harus ada dalam perencanaan diantaranya tujuan proyek, kebutuhan user, dan ruang lingkup pekerjaan. Tim pengembang perlu melakukan identifikasi jelas dan terperinci mengenai fitur utama yang akan diimplementasikan, termasuk prioritas dan bagaimana mereka saling berinteraksi. 

Perencanaan yang baik juga merumuskan anggaran dan alokasi sumber daya dengan cermat. Di dalamnya membahas soal penilaian realistis waktu untuk setiap tahapan pengembangan, pemilihan teknologi tepat, serta perhitungan anggaran, mencakup biaya pengembangan, pemasaran, dan pemeliharaan. 

Perencanaan yang matang memberimu beberapa keuntungan. Dia akan memberi kita arah jelas, membantu mengelola ekspektasi, dan memastikan semua pemangku kepentingan yang terlibat paham serta setuju dengan jalur yang diambil. Keuntungan lain, proyek kita akan punya dasar kokoh, sehingga tim kita bisa bekerja lebih efisien dengan hasil yang optimal.

Ketepatan dalam Pemilihan Platform 

Pemilihan platform tepat dalam mobile app development adalah keputusan strategis yang dapat mempengaruhi kesuksesan proyek secara keseluruhan. Platform umumnya merujuk pada sistem operasi yang akan mendukung aplikasi, seperti iOS, Android, atau keduanya. Pengembang perlu tahu demografi target pengguna dan preferensi pasar. Jika target pasar utama adalah pengguna iPhone dan iPad, maka pengembangan di platform iOS akan lebih menguntungkan. Sebaliknya, jika tujuannya adalah menjangkau pengguna Android yang lebih luas, pengembangan untuk platform Android dapat menjadi pilihan lebih baik.

Pemanfaatan Framework yang Efisien

Gunakan kerangka kerja (framework) yang telah terbukti efisien dan sesuai dengan kebutuhan proyek. Kerangka kerja populer seperti React Native, Flutter, atau Xamarin memungkinkan pengembang untuk membuat aplikasi cross-platform dengan menggunakan satu basis kode. Cross-platform development adalah pendekatan yang memungkinkan pengembang membuat aplikasi di berbagai platform menggunakan satu basis kode. 

Keunggulan utama dari pengembangan cross-platform adalah efisiensi waktu dan biaya. Jadi, pengembang bisa menulis kode sekali dan mengimplementasikannya di kedua platform tanpa harus mengembangkan aplikasi dari awal untuk setiap sistem operasi. Hal ini mengurangi beban kerja dan memungkinkan pemeliharaan lebih mudah karena perubahan hanya perlu dilakukan pada satu basis kode.

Cross-platform development juga memungkinkan konsistensi antar aplikasi yang berjalan di berbagai platform. Desain dan fungsionalitas yang seragam di semua perangkat akan menciptakan pengalaman konsisten bagi pengguna. User juga bisa memiliki interaksi sama di semua perangkat yang mereka pakai. 

Cara tersebut bukan hanya menghemat waktu pengembangan, tapi juga akan menciptakan lingkungan yang lebih mudah dipahami oleh pengguna. Mereka bisa beradaptasi cepat dengan antarmuka yang serupa di berbagai perangkat. Keunggulan ini membuat cross-platform development menjadi pilihan menarik, terutama untuk perusahaan atau pengembang yang ingin mencapai audiens yang luas dengan anggaran dan sumber daya terbatas.

Ian Ahmad