Tim outsource IT terus berkembang, source code aman pembajakan?

Tim outsource IT Terus Berkembang, Source Code Aman Pembajakan?

Saat ini tim IT Vascomm ada dimana-mana, apakah ada kekhawatiran dengan isu pembajakan atau pencurian source code?

Kira-kira seperti itu pertanyaan yang muncul dalam diskusi beberapa waktu lalu. Artikel ini akan menjabarkan beberapa langkah untuk memitigasi pembajakan atau pencurian source code dari para programmer.

Bisa dibilang, source code termasuk aset penting software house alias vendor IT solution. Perusahaan perlu mengamankan source code dari pencurian atau pembajakan untuk menjaga keamanan intelektual dan bisnis software Anda. Berikut beberapa langkah yang bisa Anda implementasikan untuk memitigasi risiko pencurian atau pembajakan source code. 

Langkah pertama, produk/layanan yang dikembangkan harus terintegrasi dengan internet alias berbasis cloud atau SaaS. Biasanya, software yang mudah dibajak itu jika semua fiturnya hanya tersedia offline, seperti game single player.  

Langkah kedua, buat perjanjian kerahasiaan, Non-Disclosure Agreement (NDA). Kesepakatan ini juga sebagai bentuk komitmen programmer untuk menjaga kerahasiaan source code yang sudah dibuat dan tidak menyalahgunakannya demi kepentingan pribadi.

Langkah ketiga, penggunaan sistem pengendalian versi seperti Git. Dia akan membantu software house untuk memantau dan mengendalikan perubahan yang sudah dibuat pada source code. Sistem tadi juga bisa melacak orang yang membuat perubahan pada source code dan memudahkan proses rollback jika diperlukan. 

Langkah keempat, menetapkan peraturan atau kebijakan terkait security. Software house atau penyedia layanan IT besar umumnya punya tim keamanan dan legal yang kuat. Mereka lah yang menetapkan regulasi mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh karyawan, termasuk aturan soal pengelolaan kode sumber. 

Beberapa contoh kebijakan soal keamanan seperti mengharuskan karyawan untuk menyimpan source code di laptop milik perusahaan dan untuk mengaksesnya pun lewat jaringan internal atau VPN (bagi karyawan remote).

Contoh peraturan lain yaitu pemberlakuan id login bagi karyawan untuk bisa melihat dan mengedit proyek tertentu. Tindakan ini dimaksudkan agar developer bisa berkolaborasi secara efektif dan tidak mengacaukan kode satu sama lain. 

Selain kedua contoh tadi, penting juga bagi software house untuk menggunakan firewalls, enkripsi atau alat keamanan lain untuk melindungi source code dari serangan eksternal. 

Terakhir, berikan pelatihan atau kesadaran soal keamanan secara berkala. Tugas ini mungkin berkaitan dengan program HR, yaitu peningkatan skill dan pengetahuan tim developer IT. Dengan kesadaran keamanan ini, programmer bisa terlatih untuk bisa mengidentifikasi risiko keamanan dan mengambil tindakan yang sesuai jika ada penyalahgunaan source code yang sudah dibuat. 

Itulah tadi beberapa langkah yang bisa membantu untuk meningkatkan keamanan source code bisnis Anda. Selalu penting untuk memprioritaskan keamanan sumber daya intelektual yang berharga ini. Buat Anda yang saat ini menggunakan layanan outsource, maka pilihlah vendor atau pengembang terpercaya, dan punya catatan keamanan yang baik. 

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *