Istilah Multiplatform app development merujuk pada proses pembuatan atau pengembangan aplikasi perangkat lunak yang mana aplikasi dapat dijalankan pada beberapa platform yang berbeda hanya dengan menggunakan satu source code. Beberapa alat yang digunakan untuk multiplatform app development yaitu React Native, Xamarin, Flutter.
Pengembangan aplikasi dengan metode ini sangat menghemat waktu dan biaya, karena hanya dengan sekali proses pengembangan, dapat menghasilkan aplikasi yang bisa dijalankan pada banyak platform. Namun penting juga untuk diperhatikan bahwa memberikan kualitas terbaik dengan metode ini menjadi cukup sulit dan rumit. Dikarenakan pengembang harus memastikan kualitas aplikasi di setiap platform. Belum lagi pengembang juga harus memperhatikan batasan tiap platform ketika melakukan kustomisasi pada aplikasi.
Kelebihan Multi Platform App Development
- Biaya lebih murah
Karena proses pengembangan cukup sekali, maka biayanya lebih murah. Berbeda dengan aplikasi native yang butuh biaya untuk pengembangan app di setiap platform.
- Waktu pengembangan lebih cepat
Cukup membuat satu source code dengan satu bahasa pemrograman, Kita bisa mengembangkan aplikasi untuk berbagai platform.
- Proses maintenance lebih mudah
Karena pengembangan multi platform app hanya punya satu sumber source code, maka pengembang fokus melakukan pemeliharaan hanya di satu sumber source code tadi.
Kekurangan Multi Platform App Development
Sama halnya metode native, pengembangan aplikasi multi platform juga punya kelemahan. Pertama dari sisi performa yang tidak sebaik aplikasi native. Aplikasi multiplatform berjalan di atas lapisan abstraksi yang berperan sebagai penghubung antara kode aplikasi dengan platform. Hal ini mempengaruhi kinerja aplikasi sehingga aplikasi akan berjalan sedikit lebih lambat dibandingkan aplikasi native.
Kelemahan atau kekurangan lain adalah dari sisi tampilan UI UX. Aplikasi multiplatform punya keterbatasan penyesuaian desain dan tampilan aplikasi secara detail di setiap platform. Terkadang, desain dan tampilan aplikasi tidak sepenuhnya sesuai dengan pedoman desain dan tampilan bawaan setiap platform. Hal ini dapat mengganggu pengalaman pengguna ketika sudah terbiasa menggunakan platform tertentu.
Terakhir, pengembangan aplikasi multi platform memerlukan waktu untuk akses fitur terbaru. Ketika ada fitur terbaru dari platform tertentu, integrasi fitur baru tersebut ke aplikasi multiplatform bisa memakan waktu lebih lama. Hal ini dikarenakan framework multiplatform perlu diperbarui untuk mendukung fitur baru.
Pengembangan aplikasi dengan metode multi platform sangat direkomendasikan pertama, jika Anda membutuhkan aplikasi di platform. Metode ini akan sangat menghemat waktu dan biaya pengembangan maupun maintenance.
Kondisi kedua jika ada keterbatasan waktu, biaya, dan tim dalam pengembangan aplikasi. Dengan aplikasi multi platform, Anda hanya memerlukan satu tim pengembangan dan satu source code. Terakhir, jika aplikasinya hanya membutuhkan fitur-fitur dasar yang umum, maka multiplatform app development sudah cukup untuk mengakomodir hal tersebut.
Itulah tadi pengenalan singkat mengenai Multi Platform App Development termasuk kelebihan dan kekurangannya. Apakah bisnis Anda mengembangkan aplikasi menggunakan native atau multi platform, itu semua tergantung kondisi dan kebutuhan bisnis.
Jika Anda punya banyak modal (budget dan tim), dan menginginkan aplikasi berjalan maksimal, maka native app development adalah pilihan tepat. Sebaliknya, jika sumber daya Anda terbatas, sehingga butuh efisiensi pengembangan aplikasi untuk banyak platform, maka pilihan terbaiknya adalah Multi Platform App Development.
Perlu digaris bawahi bahwa tidak ada satu pendekatan tepat untuk semua proyek. Pemilihan pendekatan harus didasarkan pada kondisi sumber daya bisnis serta gambaran aplikasi yang dibutuhkan nantinya. Untuk itu, penting bagi seorang pengembang atau pemilik proyek bisa memahami jelas perbedaan native vs multi platform app development. Sehingga, mereka lebih mudah untuk menentukan pendekatan yang tepat sesuai kebutuhan.