artikel 8.2

Tantangan Migrasi Ke Cloud dan Solusi Efektif Mengatasinya

Cloud services merupakan sebuah layanan yang disediakan oleh provider melalui internet. Layanan ini memungkinkan pengguna bisa mengakses dan menggunakan sumber daya komputasi seperti penyimpanan, pemrosesan data, dan aplikasi, tanpa harus memiliki dan mengelola infrastruktur fisik sendiri. 

Layanan cloud memiliki keunggulan seperti fleksibilitas, skalabilitas, dan hemat biaya. Keunggulan tersebut menjadikan cloud services sebagai pilihan menarik bagi bisnis maupun organisasi. 

Beberapa Hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Migrasi Ke Cloud

Untuk melakukan migrasi dari infrastruktur yang sudah kita punya ke cloud services, ada beberapa faktor yang menjadi perhatian, seperti:

  1. Keamanan Data: Migrasi ke cloud memerlukan pertimbangan serius soal keamanan data. Perusahaan harus memastikan penyedia layanan cloud mengambil langkah keamanan yang memadai untuk melindungi data sensitif dari ancaman siber.
  2. Kepatuhan dan Regulasi: Setiap industri punya regulasi yang harus dipatuhi, seperti GDPR untuk perlindungan data pribadi di Eropa. Organisasi harus memastikan penyedia layanan cloud memenuhi semua persyaratan regulasi yang relevan.
  3. Biaya: Meskipun cloud services menawarkan biaya hemat, penting bagi user untuk memahami struktur biaya secara detail. Perusahaan harus memperhitungkan biaya migrasi, penggunaan, dan potensi downtime selama proses migrasi.
  4. Kompatibilitas dan Integrasi: Sebelum proses migrasi, perusahaan harus memastikan aplikasi dan sistemnya kompatibel dengan platform cloud yang dipilih. Integrasi yang mulus antara aplikasi lokal dan cloud sangat penting untuk menjaga kontinuitas operasional.
  5. Performa dan Latensi: Performa aplikasi di cloud bisa berbeda dibandingkan dengan infrastruktur lokal. Latensi jaringan dan performa penyimpanan dapat mempengaruhi pengalaman pengguna. Untuk itu sangat disarankan adanya pengujian performa sebelum migrasi penuh.
  6. Manajemen dan Keahlian: Migrasi ke cloud membutuhkan keahlian khusus dalam manajemen cloud. Organisasi mungkin perlu melatih staf atau merekrut tenaga ahli untuk mengelola lingkungan cloud secara efektif.
  7. Rencana Pemulihan Bencana: Memiliki rencana pemulihan bencana yang kuat, sangat penting untuk memastikan data dan aplikasi bisa pulih dengan cepat jika terjadi kegagalan. Penyedia layanan cloud harus punya kebijakan pemulihan bencana yang jelas dan andal.

Tips Memilih Penyedia Layanan Cloud

Saat memilih penyedia layanan cloud, penting untuk mempertimbangkan beberapa faktor utama seperti keandalan, keamanan, dan skalabilitas.

  • Pertama, pilih penyedia layanan cloud yang menawarkan enkripsi data baik saat transit maupun saat disimpan. Implementasikan kebijakan akses berbasis peran (RBAC) dan lakukan audit keamanan secara berkala untuk mengidentifikasi dan mengatasi potensi kerentanan.
  • Kedua, pastikan penyedia cloud punya sertifikasi kepatuhan yang relevan, seperti ISO 27001, HIPAA, atau GDPR. Selain itu, lakukan tinjauan reguler terhadap kebijakan dan prosedur untuk memastikan bahwa semua praktik operasi mematuhi peraturan yang berlaku.
  • Ketiga, gunakan alat manajemen biaya cloud untuk memantau dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya. Buat anggaran yang mencakup semua aspek biaya, termasuk biaya tersembunyi, dan lakukan evaluasi rutin untuk memastikan efisiensi biaya. 
  • Keempat, lakukan penilaian menyeluruh terhadap aplikasi dan infrastruktur yang ada untuk memastikan kompatibilitas. Gunakan alat integrasi dan middleware yang dapat membantu menghubungkan sistem lokal dengan layanan cloud dengan mulus. Lakukan pengujian beban dan simulasi untuk mengukur performa aplikasi di lingkungan cloud. Pilih penyedia layanan cloud dengan pusat data yang dekat dengan lokasi pengguna akhir untuk mengurangi latensi. Gunakan layanan jaringan yang dioptimalkan untuk performa.
  • Kelima, rencanakan investasi pelatihan dan sertifikasi cloud untuk staff TI yang ada. Pertimbangkan untuk sewa konsultan cloud atau managed service provider (MSP) berpengalaman untuk membantu mengelola dan mengoptimalkan lingkungan cloud.
  • Keenam, kembangkan rencana pemulihan bencana. Tindakan ini mencakup strategi pencadangan dan pemulihan data yang komprehensif. Uji rencana secara berkala untuk memastikan efektivitasnya. Pilih penyedia cloud yang menawarkan solusi pemulihan bencana dan pencadangan kuat.

Dengan pertimbangan faktor atau tips di atas, dan menerapkan solusi yang tepat, perencanaan migrasi ke cloud akan berjalan lebih efektif dan risiko pun bisa diminimalkan.

Tips Memilih Vendor IT untuk Pengembangan Produk Digital Berbasis SCRUM

Tips Memilih Vendor IT untuk Pengembangan Produk Digital Berbasis SCRUM

Memilih vendor IT yang tepat menjadi penentu kesuksesan pengembangan produk digital, terutama bagi Anda yang pengembangan produknya berbasis SCRUM. Agar tujuan bisnis tercapai secara efisien dan tepat guna, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dalam mencari partner. Artikel ini akan menguraikan beberapa tips mencari vendor IT yang cocok untuk pengembangan produk digital berbasis SCRUM.  

  • Paham dan Peduli akan Tujuan Bisnis

Vendor ideal bukan hanya sekedar menjual layanan. Mereka juga perlu menempatkan diri sebagai mitra bisnis yang membantu Anda dalam mencapai tujuan bisnis. Untuk itu, carilah vendor yang punya pemahaman kuat akan bisnis, dan peduli dengan kesuksesan bisnis Anda. Vendor  IT perlu juga memberikan  saran perbaikan demi kesuksesan bisnis Anda di masa mendatang.

  • Berpengalaman dalam  SCRUM

Metode SCRUM sangat membutuhkan pemahaman dan pengalaman yang kuat. Oleh karena itu, pastikan Anda memilih vendor yang kompatibel dalam pengembangan produk digital berbasis SCRUM. Vendor yang menguasai metode SCRUM dipastikan tahu cara kerja sprint, uji coba prototipe secara berulang, dan pembentukan kerangka kerja tim. 

  • Pilih Rekan Tim yang Kompeten dan Berdedikasi

Anda perlu memastikan bahwa vendor yang sudah terpilih itu punya kompetensi sesuai dengan pegembangan produk. Tim yang ideal mereka harus berpengalaman dengan SCRUM master, punya developer berkualitas, dan bila mememungkinkan bisa seorang Product Owner. Tim yang kompeten akan memastikan pengembangan berjalan lancar dan sesuai dengan standar kualitas Anda.

  • Opsi Kerjasama Berkelanjutan 

SCRUM adalah pendekatan pengembangan yang berkelanjutan dan iteratif. Artinya bahwa produk Anda akan terus berkembang dan berubah seiring waktu. Untuk itu, vendor yang Anda pilih idealnya punya pemahaman baik tentang pengembangan berkelanjutan, dan bersedia untuk bekerja sama dalam jangka waktu yang lebih lama. Vendor harus memiliki opsi kerjasama yang sesuai dengan kebutuhan perubahan dan penambahan fitur bisnis Anda di masa depan. 

  • Terbuka dalam Koordinasi Roadmap Produk

Koordinasi dan komunikasi yang baik adalah kunci keberhasilan dalam pengembangan produk digital berbasis SCRUM. Pilihlah vendor yang mau terbuka dalam proses koordinasi roadmap pengembangan produk bersama Anda. Vendor harus berkomunikasi secara teratur, memberikan pembaruan tentang kemajuan proyek, dan bersedia mendengarkan saran atau perubahan yang mungkin diperlukan. Hal ini akan membawa kemajuan bisnis Anda di jalur yang aman. 

Kesimpulannya, memilih vendor  IT yang sesuai untuk pengembangan produk berbasis SCRUM adalah keputusan penting. Pilih vendor yang paham dan peduli terhadap tujuan bisnis Anda, seperti berpengalaman dalam SCRUM, memiliki tim yang kompeten dan berdedikasi, menawarkan opsi kerjasama berkelanjutan, dan terbuka dalam koordinasi roadmap produk. 

Ciri vendor yang tepat salah satunya adalah mereka punya tim dedikasi, mencakup SCRUM Master, developer, dan Product Owner. Dengan tim yang berdedikasi tadi, Anda bisa memastikan pengembangan produk akan berjalan lancar, memenuhi kebutuhan bisnis, dan berkembang seiring waktu.

Jangan ragu untuk mewawancarai beberapa vendor dan meminta referensi sebelum mengambil keputusan akhir. Pemilihan yang cermat menjadikan pengembangan produk digital berbasis SCRUM berjalan sukses sejalan dengan tujuan bisnis Anda.