Mengelola Tim Jarak Jauh itu ada tantangannya, ini strategi mengatasinya!

Mengelola Tim Jarak Jauh itu punya tantangan, ini strategi mengatasinya!

Mengelola tim jarak jauh punya tantangan tersendiri. Apalagi saat momen pandemi Covid-19 lalu. Meski pandemi berlalu, pola kerja jarak jauh atau remote working malah semakin populer dan jadi tren baru di masyarakat, utamanya bagi Gen Z dan Millennial. Merespon perubahan tren ini, sebagian perusahaan menerapkan pola remote working dan sistem hybrid

Perubahan pola kerja remote ternyata jadi tantangan baru seorang project manager. Mereka diharapkan bisa beradaptasi cepat dalam pengelolaan tim project yang bekerja dari jarak jauh. Untuk memaksimalkan pengelolaan project, Kita perlu mengurai apa saja keuntungan sekaligus tantangan yang muncul ketika mengelola tim jarak jauh. 

Keunggulan punya tim jarak jauh

  1. Akses terhadap talenta dalam skala global

Tidak adanya batas geografi dalam rekrutmen memberi kesempatan untuk mendapatkan talenta lebih banyak. Rekrutmen global juga memungkinkan perusahaan mendapat talenta dengan beragam skill dan pengalaman. Jadi, keberagaman tadi mendorong solusi inovatif. Makin banyak talent perusahaan, project manager alias PM akan lebih mudah memilih talent yang sesuai dengan kebutuhan project. 

  1. Efisiensi biaya

Perusahaan yang menerapkan sistem remote working tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk biaya operasional bulanan, ruang kerja, dan tools yang diperlukan saat di kantor. Sehingga perusahaan bisa mengalokasikan budgeting untuk kebutuhan lain.

  1. Produktivitas meningkat 

Salah satu manfaat terbesar dari remote working adalah meningkatkan produktivitas tim. Alasannya, pertama karyawan tidak menghabiskan waktu untuk perjalanan ke kantor, tapi mengalokasikannya untuk menyelesaikan proyek. Kedua, karyawan punya kontrol penuh terhadap lingkungan saat bekerja di rumah. Mereka bisa menciptakan lingkungan yang kondusif dan nyaman tanpa distraksi. 

  1. Work life balance

Sistem kerja jarak jauh memungkinkan karyawan bisa mengatur jadwalnya sendiri. Budaya kerja yang fleksibel juga akan menciptakan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi karyawan. 

Tantangan mengelola tim jarak jauh

Selain memberi banyak keuntungan, seperti fleksibilitas dan akses ke talenta global, mengelola tim jarak jauh juga menghadirkan berbagai tantangan unik. Berkoordinasi dengan tim nyatanya punya tantangan sendiri, apalagi jika tim nya tersebar di berbagai lokasi. Berikut termasuk beberapa tantangan utama yang mungkin akan dihadapi oleh PM ketika harus mengelola tim jarak jauh:

  1. Komunikasi yang terbatas

Perbedaan lokasi geografis antar pekerja menyebabkan proses komunikasi tidak bisa dilakukan secara tatap muka langsung. Sebaliknya, mereka berkomunikasi dan melakukan koordinasi lewat rapat virtual dan chatting. Hal ini terkadang menyebabkan waktu berinteraksi antar anggota tim jadi terbatas. 

  1. Penjadwalan jadi lebih sulit

Penjadwalan meeting dan diskusi menjadi lebih rumit karena perlu mencocokan jadwal dari tiap pekerja jarak jauh. Terlebih lagi kalau ada yang berbeda zona waktu.

  1. Ketergantungan terhadap teknologi

Pekerjaan jarak jauh sangat bergantung pada teknologi dan internet. Jika terjadi kendala pada koneksi internet akan membuat karyawan sulit dihubungi.

  1. Keterlibatan dan motivasi tim 

Kurangnya interaksi sosial secara langsung di kantor terkadang membuat hubungan antar karyawan tidak terbentuk sehingga dapat berpengaruh pada semangat kerja. PM juga akan kesulitan dalam membangun budaya tim yang kuat. 

Strategi mengelola tim jarak jauh

Meski muncul beberapa tantangan, bukan berarti PM tidak punya solusi untuk mengatasinya. Bukankah setiap masalah pasti ada solusinya? Nah, berikut, beberapa hal yang bisa PM lakukan dalam mengelola tim jarak jauh. 

  1. Pemilihan teknologi yang tepat

Untuk memaksimalkan kemampuan anggota tim, pemilihan alat dan teknologi menjadi sangat penting. Aplikasi atau tools dapat meningkatkan produktivitas, kolaborasi dan pengalaman bekerja. Beberapa aplikasi yang bisa digunakan oleh tim remote working seperti: 

  • Chat ( Discord, Whatsapp, slack)
  • Video Conference (Google meet , Teams. Zoom)
  • Project Management (Redmine, asana , trello)
  1. Dorong komunikasi lebih intens

Komunikasi menjadi aspek penting dalam mengelola tim jarak jauh. PM harus memastikan  informasi yang diterima tim itu jelas dan tepat. Dia juga perlu memastikan komunikasi antar anggota tim berjalan baik. Ada beberapa cara untuk mendorong komunikasi lebih intens antar anggota tim, yaitu: 

  • Mengadakan pertemuan rutin untuk membahas planning project dan review hasil pekerjaan
  • Memanfaatkan saluran komunikasi yang sudah disepakati
  • Memastikan penyampaian informasi terkait project dapat diterima dan diakses oleh semua anggota tim
  1. Tetapkan target dan tujuan kerja yang jelas

PM perlu memastikan target dan tujuan project sudah diketahui oleh semua anggota tim yang terlibat. Sehingga, anggota tim punya gambaran jelas tentang gambaran project yang akan dikerjakan.

  1. Penetapan peraturan dalam kerja jarak jauh

Perlu diterapkan kebijakan kerja jarak jauh yang harus dijalankan oleh anggota tim untuk memaksimalkan proses kerja jarak jauh, seperti:

  • waktu kerja
  • Jadwal kegiatan sprint review dan sprint planning
  • waktu agenda daily report
  • Saluran komunikasi
  1. Rencana jadwal rapat lebih mudah diakses

Informasi terkait berbagai kegiatan seperti rapat harus bisa diakses dengan mudah oleh anggota tim. Opsinya bisa dengan memanfaatkan teknologi seperti google calendar ataupun tools project management.

  1. Melakukan daily report 

Kegiatan daily report bertujuan untuk mengetahui progres pekerjaan serta kendala yang dihadapi. Jika terjadi kendala selama proses pengerjaan, tim bisa fokus mencari solusi dengan cepat dan tepat.  

Hybrid Project Management: Menggabungkan Keunggulan Berbagai Metodologi

Hybrid Project Management: Menggabungkan Keunggulan Berbagai Metodologi

Project management adalah seni dan ilmu dalam mengarahkan sumber daya manusia dan material menuju pencapaian tujuan proyek. Dalam konteks teknologi informasi, seorang project manager harus memastikan proyek selesai tepat waktu, sesuai dengan anggaran, dan sesuai dengan kebutuhan yang dihadapi. Terdapat beberapa kerangka kerja (framework) dalam mengelola proyek, seperti Waterfall Project Management, Critical Path Method (CPM), Agile Project Management, Six Sigma, PRINCE2, dan Outcome Mapping.

Dari kerangka kerja tersebut, salah satu pendekatan yang semakin populer adalah Hybrid Project Management. Hybrid Project Management melibatkan penggabungan elemen dari berbagai kerangka kerja manajemen proyek yang berbeda. Hal ini memungkinkan project manager untuk menyusun metodologi yang sesuai dengan kebutuhan spesifik perusahaan, memanfaatkan keunggulan, dan mengatasi kelemahan masing-masing metodologi.

Tantangan dan Keuntungan Hybrid Project Management

Meskipun Hybrid Project Management membawa keuntungan, tetapi juga menimbulkan tantangan baru. Project manager harus memiliki pemahaman mendalam dan keterampilan dalam dua metodologi yang akan digunakan. Proses perencanaan menjadi lebih kompleks karena penggunaan dua metodologi yang dapat menghasilkan jadwal (timeline) yang berbeda, sehingga perencanaan harus lebih teliti.

Pentingnya memberikan penjelasan kepada tim proyek dan stakeholder yang belum terbiasa dengan metode ini menjadi faktor kunci. Diperlukan dukungan tambahan untuk memfasilitasi pembaruan status proyek.

Langkah Implementasi

  • Pilih Dua Metodologi yang Sesuai: Mulailah dengan memilih dua metodologi yang sudah diimplementasikan atau dikuasai sebelumnya.
  • Identifikasi Proses yang Digunakan: Identifikasi proses dari kedua metodologi yang akan digunakan dan tentukan bagian mana yang akan diintegrasikan berdasarkan kebutuhan.
  • Diskusi Implementasi: Libatkan tim dalam diskusi untuk merumuskan cara implementasi masing-masing komponen proses dalam manajemen proyek.
  • Evaluasi dan Penyesuaian Berkala: Lakukan evaluasi secara berkala untuk memastikan efektivitas dan efisiensi dari metodologi yang diterapkan, dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.

Sebelum memilih Hybrid Project Management, kita perlu mempertimbangkan beberapa faktor, antara lain:

  • Pemahaman Tim: Pastikan anggota tim memahami dan dapat beradaptasi dengan Hybrid Project Management.
  • Ketersediaan Sumber Daya: Pendekatan hybrid akan membutuhkan keterlibatan penuh tim dalam proses eksekusi proyek.
  • Penyelarasan Klien dan Stakeholder: Pastikan klien dan stakeholder mau terlibat dalam implementasi Hybrid Project Management.
  • Fleksibilitas Anggaran: Pendekatan hybrid memerlukan anggaran yang fleksibel karena perubahan dalam kebutuhan proyek.
  • Komunikasi dan Kolaborasi Tim: Pendekatan hybrid memerlukan komunikasi yang kuat dan kerjasama tim yang efektif.
  • Evaluasi dan Perbaikan Berkelanjutan: Pendekatan hybrid membutuhkan umpan balik berkala dan penyesuaian untuk mencapai kesuksesan proyek.

Dengan memperhatikan langkah-langkah implementasi dan pertimbangan yang matang, penggunaan Hybrid Project Management dapat menjadi solusi efektif untuk mengelola proyek dengan lebih fleksibel dan adaptif.

M. Nizar N