Sertifikasi Profesional Cybersecurity

Sertifikasi Cybersecurity yang Paling Dibutuhkan untuk Profesional IT

Keahlian dalam bidang cyber security semakin dibutuhkan oleh perusahaan seiring dengan inovasi teknologi digital baru. Tak heran jika, prospek karir cyber security tumbuh cepat. Buat yang tertarik terjun ke dunia cyber security, Kamu bisa loh mulai dari nol hingga jadi cyber security professional. Untuk menjadi cyber security professional, tentu kamu harus punya pengetahuan dan keterampilan teknis. 

Pengetahuan dan skill teknis tadi bisa divalidasi lewat pengalaman kerja serta sertifikasi di bidang cyber security. Sebenarnya ada banyak jenis sertifikasi cyber security dengan fokus pada jaringan dan perlindungan pada tingkat yang berbeda. Untuk itu, sebelum menentukan sertifikasi cyber security, pastikan sesuai dengan kebutuhan atau tujuan karirmu. Berikut beberapa jenis sertifikasi cyber security yang paling diakui dan dibutuhkan oleh perusahaan global

Certified Information Systems Security Professional (CISSP)

Sertifikasi CISSP dikeluarkan oleh (ISC)². Dia jadi salah satu sertifikat cyber security yang paling banyak dicari karena pelatihannya mempelajari berbagai hal mulai dari kontrol akses, kriptografi, telekomunikasi, sampai keamanan jaringan. Dengan memiliki sertifikat ini, Kamu akan dianggap mampu dan berpengalaman dalam merancang, menerapkan, dan memantau program keamanan cyber. 

CISSP mengakui keahlian Anda dalam merancang dan mengelola infrastruktur keamanan tingkat lanjut. Sertifikasi ini sering menjadi syarat utama untuk posisi manajerial atau arsitektur keamanan siber. Syaratnya, Kamu harus punya pengalaman 3 – 5 tahun di bidang cyber security yang mencakup beberapa area seperti:

  • Security and Risk Management
  • Asset Security
  • Security Architecture and Engineering
  • Communication and Network Security
  • Identity and Access Management
  • Security Assessment and Testing
  • Security Operations
  • Software Development Security 

Certified Ethical Hacker (CEH)

Certified Ethical Hacker (CEH) yang diselenggarakan oleh EC-Council adalah sertifikasi yang berfokus pada keterampilan hacking etis, yaitu kemampuan untuk mengidentifikasi, mengeksploitasi, dan memperbaiki kelemahan dalam sistem keamanan perusahaan. CEH memberikan pemahaman mendalam tentang teknik hacking, seperti penilaian kerentanan, pemindaian jaringan, dan pengujian penetrasi.

Sertifikasi CEH ideal untuk peran sebagai penetration tester atau security analyst. Dengan sertifikasi ini, Kamu mampu berpikir layaknya seorang hacker, tetapi dengan tujuan melindungi sistem. Untuk mengikuti ujian, Kamu disarankan punya dua tahun pengalaman kerja dalam bidang keamanan IT atau menyelesaikan kursus pelatihan resmi dari EC-Council.

Certified Information Security Manager (CISM)

Dikeluarkan oleh ISACA, Certified Information Security Manager (CISM) fokus pada tata kelola keamanan informasi dan manajemen risiko. Sertifikasi ini sangat sesuai untuk mereka yang ingin berkarir di level manajerial atau punya tanggung jawab dalam merancang dan mengelola kebijakan keamanan informasi.

Dengan sertifikat CISM, diharapkan Kamu mampu dalam  manajemen keamanan informasi termasuk tata kelola keamanan informasi, pengembangan dan manajemen program, manajemen risiko keamanan, serta manajemen dan tanggapan Insiden. Sertifikasi CISM menonjolkan keterampilan dalam mengelola dan mengawasi program keamanan informasi dalam organisasi. Skill ini berguna untuk peran seperti Information Security Manager atau Chief Information Security Officer (CISO).

Untuk mengambil sertifikasi CISM, syaratnya Kamu harus punya pengalaman kerja minimal lima tahun dalam keamanan informasi, dengan dua tahun di dalam manajemen keamanan informasi.

CompTIA Security+

CompTIA Security+ merupakan sertifikasi dasar untuk profesional yang baru memulai karir di bidang cyber security. Security+ mencakup berbagai topik dasar, termasuk pengendalian akses, ancaman, penanggulangan risiko, dan keamanan jaringan.

Security+ sangat ideal bagi profesional yang baru memasuki bidang cybersecurity. Ini adalah sertifikasi entry-level yang disetujui oleh Departemen Pertahanan AS, sehingga membuka peluang untuk bekerja dalam proyek pemerintah atau keamanan kontraktor. Tidak ada persyaratan khusus, tetapi pengalaman dalam jaringan atau keamanan informasi dasar sangat dianjurkan.

Certified Cloud Security Professional (CCSP)

Certified Cloud Security Professional (CCSP), juga dari (ISC)², adalah sertifikasi khusus yang difokuskan pada keamanan cloud. Banyaknya perusahaan yang mengadopsi teknologi cloud, kebutuhan akan profesional yang mengerti keamanan cloud juga meningkat. Sertifikasi ini mencakup topik seperti tata kelola cloud, kepatuhan, arsitektur cloud, dan manajemen risiko.

CCSP memvalidasi kemampuan kamu dalam mengelola keamanan di lingkungan cloud yang kompleks. Sertifikasi ini sangat dibutuhkan oleh perusahaan yang telah menggunakan layanan cloud untuk mengamankan infrastruktur cloud mereka. Untuk persyaratannya, minimal 5 tahun dalam IT, dengan tiga tahun dalam keamanan informasi dan satu tahun dalam keamanan cloud.

Offensive Security Certified Professional (OSCP)

OSCP dari Offensive Security juga menjadi salah satu sertifikasi yang paling dicari untuk para penetration testers.  Sertifikasi OSCP terkenal dengan tingkat kesulitannya tinggi. Kandidat harus melakukan ujian berbasis proyek. Mereka harus menemukan dan mengeksploitasi kerentanan dalam waktu nyata. OSCP sangat sesuai untuk dimiliki para penetration tester, ethical hacker, threat researcher, atau para analis keamanan aplikasi.

Sertifikasi OSCP dianggap sebagai salah satu yang paling dihormati di bidang pengetesan penetrasi. Sertifikasi ini ideal bagi mereka yang mengejar karir sebagai ethical hacker atau penetration tester. Tidak ada prasyarat khusus, tetapi disarankan memiliki pemahaman yang baik tentang jaringan dan sistem operasi Linux.

Certified Information Systems Auditor (CISA)

Memperoleh sertifikat CISA dapat menunjukkan keahlian seseorang dalam menguji kerentanan keamanan, merancang dan menerapkan kontrol keamanan, serta mampu melakukan pelaporan kepatuhan. Sertifikat CISA menjadi salah satu sertifikasi yang paling diakui di bidang audit keamanan cyber.

CISA sangat cocok bagi profesional yang bekerja dalam audit atau kepatuhan. Sertifikasi ini dihormati oleh organisasi yang membutuhkan auditor yang berkompeten dalam mengidentifikasi risiko keamanan. Untuk mendapatkannya, para profesional IT akan memperoleh pelatihan terkait beberapa hal seperti:

  1. Audit Sistem Informasi
  2. Manajemen dan Tata Kelola TI
  3. Perlindungan Aset Informasi

Untuk mengambil sertifikasi CISA, Kamu perlu pengalaman setidaknya lima tahun di bidang audit, kontrol, dan keamanan sistem IT / IS.

Certified in Risk and Information Systems Control (CRISC)

Certified in Risk and Information Systems Control (CRISC) juga merupakan sertifikasi dari ISACA yang fokus pada manajemen risiko dan pengendalian. Sertifikasi ini ideal untuk mereka yang berperan dalam mengidentifikasi dan mengelola risiko keamanan informasi.

Sertifikasi CRISC menguatkan keterampilan manajemen risiko dan pengendalian sistem informasi. Hal ini sangat berguna untuk posisi seperti Risk Management Officer atau Compliance Analyst. Syarat pengambilan sertifikasi ini yaitu punya pengalaman minimal tiga tahun dalam dua dari empat domain yang diuji dalam sertifikasi CRISC.

Tips Menentukan Sertifikasi yang Tepat

Pemilihan sertifikasi yang tepat sangat bergantung pada jalur karir dan minat setiap orang. Misalnya, untuk mengelola keamanan jaringan, maka jenis sertifikasi yang bisa diambil diantaranya CISSP, CISM, atau CCSP. Sementara untuk ethical hacker atau penetration tester, sangat dianjurkan untuk mengambil sertifikasi CEH, OSCP, dan CEH.

Terakhir, untuk profesional di bidang audit dan kepatuhan, bisa mengambil sertifikasi seperti CISA dan CRISC . Kedua sertifikasi tadi bisa memberi keahlian mendalam soal audit sistem dan manajemen risiko.  

Sertifikasi cybersecurity tidak hanya menambah kredibilitas, tetapi juga memberikan keunggulan kompetitif di pasar tenaga kerja yang semakin kompetitif. Dengan sertifikasi yang tepat dan keterampilan praktis, profesional IT dapat memperkuat keamanan sistem informasi organisasi. Semakin tinggi permintaan terhadap keahlian ini, makin penting bagi profesional cyber security untuk terus meningkatkan kompetensi mereka melalui sertifikasi yang relevan dan diakui secara global.

Security Testing

Security Testing: Tipe dan Metodologi yang Populer Untuk Assessment

Keamanan menjadi salah satu aspek paling penting dalam pengembangan perangkat lunak. Security testing adalah proses untuk mengidentifikasi kerentanan atau celah keamanan pada aplikasi, sistem, atau jaringan sebelum menjadi ancaman nyata. Dengan security testing, organisasi dapat memastikan bahwa data mereka terlindungi dari akses yang tidak sah. 

Mengapa perusahaan perlu security testing berkala? 

Pengujian keamanan secara berkala merupakan investasi penting bagi perusahaan untuk memastikan perlindungan sistem, data, dan reputasi di tengah ancaman siber yang semakin kompleks. Beberapa alasan penting atau manfaat security testing bagi perusahaan, diantaranya: 

Pertama, untuk melindungi data pelanggan sekaligus aset perusahaan. Security testing bisa mencegah tindakan pencurian data dan pelanggaran privasi. Data sendiri merupakan aset berharga bagi perusahaan. Pengujian keamanan bisa membantu mencegah kebocoran data yang akan merusak reputasi perusahaan. 

Kedua, perusahaan yang melakukan security testing berarti telah memenuhi kepatuhan regulasi yang sudah ditetapkan, seperti GDPR, HIPAA, atau PCI DSS.

Ketiga, security testing mampu mengidentifikasi dan menutup celah keamanan sebelum dieksploitasi oleh penyerang. 

Keempat, security testing memberi jaminan keamanan bagi pelanggan dan pengguna aplikasi. Dia juga menjadi komitmen terhadap perlindungan data dan sistem, sehingga ini bisa meningkatkan kredibilitas di mata stakeholder. 

Terakhir, efisiensi biaya. Faktanya, biaya untuk mendeteksi dan memperbaiki celah keamanan sejak dini lebih hemat dibanding harus mengatasi masalah keamanan akibat serangan sistem. 

Tipe Security Testing

Berikut beberapa tipe security testing dan metodologi yang sering dipakai untuk menguji sistem keamanan pada aplikasi, sistem, atau jaringan:

  1. Vulnerability Scanning

Tes ini bertujuan untuk memindai kerentanan yang mungkin ada dalam sistem. Alat otomatis seperti Nessus dan OpenVAS sering digunakan untuk mendeteksi kelemahan seperti port terbuka atau perangkat lunak yang sudah usang.

  1. Penetration Testing (Pentest)

Tes ini mensimulasikan serangan nyata untuk mengevaluasi keamanan sistem. Pentester bertindak seperti hacker untuk menemukan celah yang dapat dieksploitasi. Pentest sering terbagi menjadi tiga kategori, yaitu:

  1. Black Box Testing: Tester tidak memiliki informasi tentang sistem.
  2. White Box Testing: Tester memiliki akses penuh ke sistem.
  3. Gray Box Testing: Tester memiliki informasi parsial tentang sistem.

3. Security Audit

Security audit adalah pemeriksaan sistematis terhadap konfigurasi keamanan, kebijakan, dan kontrol. Biasanya security audit dilakukan untuk memastikan kepatuhan terhadap standar, seperti ISO 27001 atau GDPR.

  1. Ethical Hacking

Mirip dengan penetration testing, tapi lebih fokus untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kelemahan. Ethical hacker bekerja dengan izin resmi untuk membantu organisasi meningkatkan keamanan.

  1. Risk Assessment

Tes ini menganalisis kemungkinan ancaman dan dampak risiko terhadap sistem. Hasilnya dipakai untuk merancang langkah-langkah mitigasi yang tepat.

  1. Posture Assessment

Menilai kesiapan organisasi/perusahaan secara keseluruhan, termasuk kebijakan keamanan, infrastruktur teknologi, dan pelatihan karyawan.

Metodologi Security Testing

  1. OWASP Testing Guide

Open Web Application Security Project (OWASP) menyediakan panduan dan alat untuk menguji keamanan aplikasi web. Fokusnya adalah pada 10 risiko keamanan utama aplikasi web (OWASP Top 10), seperti injeksi SQL dan XSS.

  1. SANS Security Testing Methodology

SANS menyediakan kerangka kerja pengujian keamanan, termasuk identifikasi kerentanan, exploit development, dan pengujian pasca-eksploitasi.

  1. PTES (Penetration Testing Execution Standard)

Metodologi standar yang memberi panduan lengkap untuk setiap tahap penetration testing, mulai dari perencanaan hingga pelaporan.

  1. NIST Cybersecurity Framework

 Kerangka kerja ini berasal dari National Institute of Standards and Technology (NIST) dan mencakup berbagai langkah untuk mengidentifikasi, melindungi, mendeteksi, merespons, dan memulihkan ancaman keamanan.

  1. DevSecOps

Integrasi keamanan ke dalam siklus pengembangan perangkat lunak secara berkelanjutan. Tes keamanan dilakukan sejak tahap awal pengembangan untuk menghindari biaya besar di kemudian hari.

Kesimpulan

Security testing adalah investasi penting dalam pengembangan perangkat lunak dan pengelolaan sistem TI. Dengan memahami tipe-tipe dan metodologi pengujian keamanan, organisasi dapat melindungi aset digital mereka secara efektif. Mulailah dengan pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan Anda, dan pastikan pengujian dilakukan secara berkala untuk menghadapi ancaman yang terus berkembang.

artikel 9

Solusi Vascomm untuk Permasalahan IT Perusahaan Anda

Punya website handal plus server stabil menjadi keharusan bagi perusahaan yang ingin tetap kompetitif dan berkembang di era disrupsi digital. Sayangnya, karena keterbatasan sumber daya manusia dan keahlian teknis, tak sedikit perusahaan yang menghadapi tantangan dalam mengelola kebutuhan IT. 

Vascomm, Solusi IT Terpercaya untuk Bisnis Anda

Bermula dari kebutuhan digitalisasi bisnis di sektor perbankan, Vascomm mengembangkan layanan digitalisasi bisnis lebih luas. Dari pengembangan hingga dukungan teknis, dan dari perbankan hingga sektor enterprise, Vascomm merancang layanan untuk memenuhi kebutuhan bisnis. Lalu, apa yang Vascomm berikan ke klien sebagai mitra IT terpercaya? 

Pertama, Pembuatan Website Profesional

Website adalah wajah perusahaan di dunia digital. Punya website menarik dan fungsional bukan hanya penting, tapi esensial. Banyak perusahaan kesulitan untuk membuat website profesional karena keterbatasan sumber daya manusia dan keahlian teknis. Vascomm menawarkan solusi pembuatan website yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis klien. 

Vascomm punya tim ahli yang berpengalaman dalam desain dan pengembangan website. Dari tahap perencanaan hingga implementasi, setiap detail diperhatikan seksama. Tidak hanya menarik secara visual, website yang dikembangkan juga punya performa optimal dan user friendly tentunya. 

Kedua, Pemeliharaan dan Pengelolaan Server Yang Handal

Memelihara server yang stabil dan aman menjadi tantangan besar bagi banyak perusahaan. Ketidakstabilan server dapat mengakibatkan downtime yang merugikan bisnis, sementara ancaman keamanan dapat mengganggu operasional dan merusak reputasi perusahaan. Vascomm menyediakan layanan pemeliharaan dan pengelolaan server yang komprehensif dan dapat diandalkan.

Vascomm memastikan server pengguna selalu dalam kondisi prima, aman dari ancaman keamanan, dan punya uptime tinggi. Tim representatif Vascomm secara proaktif memantau kinerja server dan melakukan tindakan preventif untuk mencegah terjadinya masalah. Dengan layanan pemeliharaan dan pengelolaan server dari Vascomm, Anda bisa fokus pada pengembangan bisnis tanpa harus khawatir tentang masalah teknis yang rumit.

Ketiga, Solusi IT Yang Lengkap dan Terintegrasi

Bagi perusahaan yang ingin fokus pada inti bisnis dan tak mau terjebak dalam masalah teknis IT, Vascomm adalah partner ideal Anda. Kami menawarkan berbagai layanan IT yang lengkap dan terintegrasi, mulai dari dukungan teknis, pengelolaan jaringan, hingga layanan cloud.

Kami sadar bahwa setiap perusahaan punya kebutuhan unik. Sehingga, Vascomm menawarkan solusi fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik klien. Dengan pendekatan proaktif dan dukungan yang personal, kami berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap masalah IT Anda terselesaikan dengan cepat dan efektif.

Keempat, Dukungan Profesional dan Responsif

Di Vascomm, kami percaya bahwa dukungan yang cepat dan responsif adalah kunci keberhasilan dalam memberikan layanan IT. Kami menyediakan berbagai saluran dukungan, termasuk telepon, email, dan live chat, sehingga Anda bisa menghubungi kami dengan cara yang paling nyaman.

Kami juga menyediakan layanan konsultasi untuk membantu Anda merencanakan strategi IT jangka panjang. Dengan memahami tujuan bisnis Anda, kami dapat memberikan rekomendasi yang tepat untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mengoptimalkan investasi IT Anda. Dukungan profesional dan responsif dari Vascomm memastikan bahwa Anda selalu mendapatkan bantuan yang Anda butuhkan, kapan pun Anda membutuhkannya.

Studi Kasus: Keberhasilan Klien Kami

Untuk memberikan gambaran lebih jelas tentang bagaimana Vascomm dapat membantu perusahaan Anda, berikut adalah beberapa studi kasus keberhasilan klien kami:

Perusahaan Ritel X: Perusahaan ini menghadapi kesulitan dalam mengelola website e-commerce mereka yang sering mengalami downtime selama periode penjualan puncak. Vascomm membantu mereka dengan mengoptimalkan infrastruktur server dan meningkatkan keamanan website. Sehingga mereka bisa menikmati uptime lebih tinggi dan peningkatan penjualan yang signifikan.

Perusahaan Jasa Y: Perusahaan ini ingin fokus pada layanan inti mereka dan mengalihkan pengelolaan IT kepada ahli. Vascomm menyediakan solusi manajemen IT lengkap, termasuk pengelolaan jaringan dan dukungan teknis 24/7. Hasilnya, perusahaan ini dapat fokus pada pengembangan layanan mereka tanpa harus khawatir tentang masalah teknis.

Startup Teknologi Z: Start-up ini membutuhkan website yang cepat dan responsif untuk mendukung peluncuran produk baru mereka. Vascomm merancang dan mengembangkan website yang tidak hanya cepat tetapi juga scalable, sehingga dapat menangani lonjakan lalu lintas selama peluncuran produk. Start-up ini berhasil meluncurkan produk mereka dengan sukses dan mendapatkan umpan balik positif dari pengguna.

Kesimpulan

Dari pembuatan website hingga pengelolaan server dan layanan IT lainnya, Vascomm bisa jadi mitra yang Anda butuhkan produktivitas dan efisiensi bisnis. Dengan pengalaman dan keahlian di bidang IT, Vascomm berkomitmen untuk membantu klien mencapai kesuksesan dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Jangan biarkan kendala teknis menghambat pertumbuhan perusahaan Anda. Percayakan kebutuhan IT Anda kepada Vascomm dan fokuslah pada kesuksesan bisnis Anda. Hubungi kami sekarang untuk konsultasi dan temukan bagaimana Vascomm dapat membantu perusahaan Anda mencapai potensi maksimalnya.

artikel 7.2

Ciri Sistem Keamanan IT Perusahaan Kamu Lemah!

Keamanan IT menjadi prioritas utama bagi perusahaan, terutama di era disrupsi digital. Sistem keamanan yang lemah tidak hanya mengancam data sensitif perusahaan, tetapi juga berdampak pada operasional, reputasi, dan kepercayaan pelanggan. Artikel ini mengulas ciri sistem keamanan perusahaan yang sedang lemah sekaligus cara mengatasinya. 

Berikut Tanda sistem keamanan IT yang lemah :

Software Tidak Diperbarui

Pembaruan perangkat lunak secara berkala menjadi langkah dasar untuk menjaga keamanan IT. Biasanya, pembaruan mencakup perbaikan celah keamanan di versi sebelumnya. Perusahaan yang tidak rutin memperbarui sistem operasi, aplikasi, dan perangkat lunak lain, menjadi tanda lemahnya sistem keamanan disana. Solusinya, pastikan semua perangkat lunak diperbarui secara otomatis atau sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

Tak Ada Kebijakan Keamanan Yang Jelas

Kebijakan keamanan yang jelas dan terstruktur jadi landasan efektif bagi setiap sistem keamanan. Perusahaan tanpa kebijakan keamanan mungkin tidak punya pedoman yang tepat bagaimana mengelola akses ke data, menangani insiden keamanan, atau melindungi informasi sensitif. Kebijakan tadi harus mencakup prosedur penggunaan password, manajemen akses, enkripsi data, dan respons terhadap insiden.

Kurangnya pelatihan keamanan untuk Karyawan

Karyawan seringkali menjadi titik lemah dalam sistem keamanan IT. Mereka mungkin tidak sadar akan ancaman keamanan seperti phishing, malware, atau ransomware. Tanpa pelatihan memadai, karyawan bisa menjadi korban serangan social engineering atau secara tidak sengaja mengunduh perangkat lunak berbahaya. Perusahaan harus mengadakan pelatihan rutin untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan karyawan tentang praktik keamanan yang baik, serta bagaimana mengidentifikasi dan melaporkan ancaman potensial.

Tidak Ada Sistem Pemantauan dan Deteksi Ancaman

Sistem yang kuat harus punya mekanisme untuk memantau dan mendeteksi ancaman secara real-time. Tanpa sistem ini, serangan bisa terjadi tanpa terdeteksi dan menyebabkan kerugian besar sebelum ada tindakan pencegahan yang diambil. Perusahaan perlu berinvestasi dalam teknologi pemantauan yang dapat mendeteksi aktivitas mencurigakan dan meresponsnya dengan cepat. Solusi seperti Intrusion Detection Systems (IDS) dan Intrusion Prevention Systems (IPS) dapat membantu dalam hal ini.

Password Yang Lemah 

Penggunaan password yang lemah atau mudah ditebak adalah salah satu masalah keamanan paling populer. Password sederhana seperti “123456” atau “password” sangat mudah ditebak oleh penyerang. Perusahaan harus mendorong penggunaan password yang kuat dan kompleks, serta menerapkan kebijakan otentikasi multi-faktor (MFA) untuk lapisan keamanan tambahan. Selain itu, penggunaan manajer kata sandi bisa membantu karyawan dalam mengelola dan mengingat password yang rumit.

Tidak Ada Rencana Pemulihan Bencana

Rencana pemulihan bencana adalah bagian penting dari strategi keamanan IT. Tanpa rencana, perusahaan tidak siap menghadapi situasi darurat seperti serangan siber atau kegagalan sistem. Rencana pemulihan mencakup prosedur backup data, pemulihan sistem, dan komunikasi dengan pihak terkait. Latihan pemulihan bencana secara berkala juga penting untuk memastikan semua orang tahu apa yang harus dilakukan jika terjadi insiden.

Akses Tidak Terbatas Ke Sistem

Akses yang tidak terkontrol ke sistem perusahaan bisa menjadi celah besar bagi keamanan. Prinsip least privilege, karyawan hanya diberikan akses sesuai dengan kebutuhan tugas mereka, harus diterapkan untuk meminimalkan risiko. Selain itu, audit akses secara berkala juga perlu untuk memastikan tidak ada akses yang tidak sah atau tidak diperlukan.

Kurangnya Enkripsi Data

Enkripsi data adalah salah satu cara terbaik untuk melindungi informasi sensitif. Data yang dienkripsi akan sulit diakses oleh penyerang meskipun mereka berhasil mencurinya. Perusahaan perlu memastikan semua data penting, baik saat disimpan atau ditransmisikan, dienkripsi dengan algoritma kuat. Penggunaan SSL/TLS untuk komunikasi web dan enkripsi end-to-end untuk komunikasi internal adalah beberapa praktik terbaik yang bisa diterapkan.

Tidak Adanya Evaluasi Keamanan Secara Berkala

Evaluasi keamanan secara berkala adalah kunci untuk mengidentifikasi dan mengatasi kelemahan sebelum dieksploitasi oleh penyerang. Penilaian risiko dan pengujian penetrasi harus dilakukan rutin untuk mengevaluasi efektivitas langkah keamanan yang ada dan menemukan celah yang mungkin. Perusahaan juga bisa mempertimbangkan untuk bekerja sama dengan auditor keamanan eksternal untuk mendapatkan perspektif yang lebih objektif.

Penggunaan Perangkat dan Jaringan Yang Tak Aman

Penggunaan perangkat dan jaringan yang tidak aman bisa membuka pintu bagi berbagai ancaman. Perangkat yang tidak terproteksi atau jaringan Wi-Fi yang tidak terenkripsi bisa menjadi target mudah bagi penyerang. Perusahaan harus memastikan bahwa semua perangkat yang terhubung ke jaringan mereka aman dan hanya menggunakan jaringan yang terenkripsi dan terlindungi.

Kesimpulan

Itulah tadi ciri sistem keamanan IT sebuah perusahaan yang lemah. Dengan mengenali ciri-ciri di atas, perusahaan dapat lebih waspada dan mengambil langkah preventif untuk memperkuat sistem keamanan IT. Keamanan yang baik tidak hanya melindungi data perusahaan tetapi juga menjaga reputasi dan kepercayaan pelanggan. Jadi, keamanan IT menjadi investasi masa depan perusahaan yang lebih aman dan stabil.