Tidak ada ilmu instan untuk memahami pentingnya keamanan Teknologi Informasi (TI) bagi bisnis. Hari-hari itu berlalu ketika orang biasa menulis ribuan makalah/jurnal tentang bagaimana cara mengamankan data berharga mereka. Ini adalah dunia digital, dan kita semua bergantung pada perangkat teknologi yang kita bawa kemanapun pergi. Data penting dan sensitif ini dapat menghancurkan bisnis Anda, itulah sebabnya ia selalu rentan sampai batas tertentu, dan selalu ada kekhawatiran berbeda tentang keamanannya. Tidak ada keraguan bahwa perusahaan mencoba hal terbaik untuk mengamankan data, namun ada beberapa kekuatan lain yang juga terus mencoba merusak keamanan dan mencuri data. Alasan kita perlu memperbarui website secara berkala dengan teknologi modern adalah agar terhindar dari pencurian. 

Risiko serupa untuk bisnis besar dan kecil:

Laporan Departemen Keamanan Siber Pemerintah Amerika (NSA) tahun 2016 menyebutkan sebanyak 65% perusahaan besar mendeteksi pelanggaran keamanan siber atau segala jenis serangan siber tahun lalu. 25% dari perusahaan sama juga menyebutkan bahwa mereka menghadapi pelanggaran ini setidaknya sebulan sekali. Secara keseluruhan, pelanggaran ini merugikan perusahaan besar lebih dari £ 3 miliar dan rata-rata pelanggaran ini menelan biaya £ 36.500.

Tidak hanya perusahaan besar, usaha kecil atau startup juga jadi incaran para penjahat dunia maya. Ada banyak alasan mengapa usaha kecil jadi sasaran mereka. Biasanya, bisnis kecil tidak fokus pada keamanan TI karena alasan kekurangan sumber daya dan tenaga manusia.

Total akumulasi tentang pelanggaran keamanan siber yang merugikan bisnis kecil dan menengah tahun 2015 sebanyak £ 310.800. Jumlah tersebut memang tidak sebanding dengan pelanggaran yang dialami pemilik bisnis besar, namun perkembangannya dari tahun 2014 ke tahun 2015 cukup mengkhawatirkan. Total biaya di tahun 2014 hanya £ 115.000 yang hampir dua kali lipat hanya dengan selisih satu tahun.

Perusahaan harus siap menghadapi serangan siber lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya. Salah satu faktor peningkatan kejahatan siber adalah karena para pelaku bisnis baru yang meremehkan keamanan TI. Mereka hanya fokus membangun bisnis. Padahal, bisnis yang sepenuhnya mengandalkan komputer dan internet setiap tahunnya mengalami kerugian lebih banyak. Mereka tidak mengikuti pembaruan keamanan versi baru. Sebaliknya, pelaku kejahatan siber melengkapi diri dengan teknologi terbaru yang menjadi lebih mematikan tiap tahunnya. 

Tidak diragukan, bisnis kecil jadi target favorit para penjahat siber. Usaha kecil juga menjadi alasan kekhawatiran bagi perusahaan besar. Banyak perusahaan besar mempekerjakan perusahaan kecil sebagai vendor. Penjahat dunia maya menggunakan koneksi perusahaan besar dan kecil dan melanggar sistem yang kuat dari perusahaan besar dengan menggunakan bisnis kecil. Beginilah cara para penjahat mengelilingi bisnis dari semua sisi. Untuk itu, kebutuhan akan keamanan TI yang kuat telah menjadi hal paling penting untuk dipertahankan di pasar bisnis.

Abdul Azis, IT Security Auditor Vascomm