Meskipun teknologi bukan satu-satunya faktor, tapi dia termasuk salah satu langkah inovasi terbaik yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan. Caranya yaitu dengan pengembangan aplikasi atau software. Nyatanya hal ini seringkali menjadi kebutuhan kritikal yang harus dipertimbangkan perusahaan untuk menerobos batas digitalisasi.
Salah satu cara memenuhi kebutuhan tersebut adalah menyerahkan pengembangan aplikasi kepada outsource ataupun layanan konsultan. Mengutip data dari statista, di tahun 2019, nilai kontrak ITO (Information Technology Outsourcing) di seluruh penjuru dunia telah mencapai 66.5$ Billion. Hal ini menandakan bahwa banyak perusahaan yang masih menjadikan Software Development Outsourcing (SDO) sebagai pilihan. Lantas mengapa hal ini terjadi. Berikut 5 alasannya.
Pertama, meningkatkan fleksibilitas staff. Perusahaan tidak perlu mengesampingkan tugas harianya untuk mengembangkan aplikasi. Ketika perusahaan Anda telah mengidentifikasi kebutuhan, langkah selanjutnya tinggal mengajak tim outsource profesional yang expert dalam bidangnya. Misal, perusahaan anda telah memiliki tim UX yang baik, maka perusahaan Anda hanya tinggal melakukan outsource software engineer untuk menjembatani gap tersebut. Perusahaan akan memiliki waktu lebih banyak untuk fokus ke hal yang telah menjadi spesialis mereka.
Kedua, SDO memberi perusahaan talent berbakat secara instan. Bayangkan seberapa besar effort yang perusahaan keluarkan untuk membentuk tim IT yang baik. Hal ini dapat dihilangkan seketika dengan Software Engineer berpengalaman yang dimiliki penyedia layanan outsource. Software Engineer profesional ini nantinya akan dengan mudah terintegrasi dengan workflow perusahaan terkait pembuatan software kualitas terbaik.
Alasan ketiga, yaitu meningkatkan Efisiensi. SDO dapat mengakselerasi delivery project ke market tanpa mengesampingkan kualitas software. Tim outsource berkualitas akan menggunakan waktunya untuk menggaris bawahi guideline yang perusahaan berikan dan mengimplementasikan workflow dengan pemanfaatan tools manajemen proyek. Ditambah, idealnya tim outsource juga menerapkan design thinking dalam pengembangan aplikasinya. ini akan mempertajam value dari aplikasi itu sendiri.
Berikutnya, mitigasi Risiko Software Outsourcing membantu menyeimbangkan risiko yang ada pada project. Baik developer dan klien, keduanya akan memangku tanggung jawab sama untuk memastikan software berjalan dengan baik. Tim outsource akan membantu perusahaan Anda untuk membuat rencana dengan risiko seminimal mungkin dengan pengalaman yang dimiliki.
Terakhir, yaitu untuk meningkatkan keamanan. Berdasarkan data yang diambil dari Norton, data breach (data exposing) menyebabkan perusahaan rata rata mengalami kerugian sebanyak 3.86$ billion di seluruh dunia. Bekerja dengan tim outsource IT berpengalaman akan meningkatkan keamanan dan menyelematkan reputasi brand perusahaan Anda. Dengan pengalamannya, tim outsource IT yang baik akan mempertimbangkan security dari end user hingga ke database untuk menjamin informasi sensitif tersimpan secara aman dengan risiko ancaman seminimal mungkin. Jadi, apakah bisnis Anda perlu pertimbangan untuk menggunakan Outsource Software Developer ?